TNI dan Polri Gelar Operasi Pengejaran KKB di Tembagapura

Selasa, 07 November 2017 – 05:11 WIB
Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit menyalami anggota TNI yang tergabung dalam Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB. Foto: Mayer C Sarioa/Radar Timika

jpnn.com, TEMBAGAPURA - TNI dan Polri resmi memulai operasi terpadu penanggulangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selama ini beraksi di Tembagapura, Mimika, Papua.

Apel gelar pasukan Satgas Terpadu Penanggulangan KKB ini dipimpin Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar di halaman Markas Polres Mimika, di Jalan Agimuga, Mile Poin 32, Senin (6/11) kemarin.

BACA JUGA: Polisi Ditembaki, Mama L Diperkosa

Apel gelar pasukan ini juga dihadiri Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit para pejabat Polda Papua maupun Kodam XVII/Cenderawasih, serta para prajurit Batalion Infanteri 754/ENK, Brigif 20/IJK, Kodim 1710/Mimika, Brimob Mabes Polri dan personel Polres Mimika.

Boy mengatakan, penugasan ini merupakan tugas negara dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini, sedang terjadi gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh KKB yang melakukan aktivitas penyerangan baik terhadap aparat keamanan, para karyawan PTFI, maupun masyarakat sipil yang berada di Distrik Tembagapura.

BACA JUGA: Boy Rafli Perintahkan Dor di Tempat!

"Ancaman tidak bisa dibiarkan begitu saja terjadi, ini mengganggu stabilitas keamanan. Saya juga berharap para prajurit harus tetap menjaga kekompakan serta mengutamakan keselamatan," ujar Boy seperti dikutip dari Radar Timika.

Pasukan yang tergabung dalam satgas ini akan terus dilakukan evaluasi. “Prinsipnya untuk pasukan kami evaluasi terus tentang kecukupan, jumlahnya kami sesuaikan terus. Dan kami harap operasi ini tidak sampai akhir tahun 2017 sudah bisa selesai,”ujarnya.

BACA JUGA: Bupati Pengin Temui Kelompok Kriminal Bersenjata Tembagapura

Boy mengatakan yang dihadapi saat ini adalah KKB yang menggunakan senjata api organik yang telah melakukan aksi teror selama ini di area Tembagapura. “Harus berani hadapi mereka, karena mereka ini bersenjata jadi kami tidak mau main-main. Apalagi sudah ada contoh anggota kami kena tembak, jadi perlu waspada, hati-hati," tuturnya.

Saat disinggung apakah adanya operasi tersebut tidak dianggap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Kapolda dengan tegas mengatakan pelanggaran HAM apabila tidak tepat sasaran.

“Kalau yang dilumpuhkan tepat sasaran, yakni pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api. Justru kalau kami diamkan maka kami melanggar HAM, karena masyarakat tidak dilindungi," ujar Kapolda.

Sementara itu kesempatan yang sama Pangdam XVII/Cenderawasih, juga mengatakan TNI tetap memberikan dukungan penuh kepada Polri dalam rangka penegakan hukum terhadap KKB.

“Kami mendukung sepenuhnya. Sudah banyak korban akibat ulah KKB ini, ambulans ditembak oleh mereka. Itu aturan dari mana tembak ambulans, di negara manapun itu sudah melanggar aturan,” kata Pangdam. (tns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Darderdor! Pos Brimob dan Markas Polsek Tembagapura Diserang


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler