jpnn.com - JAKARTA – Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, I Wayan Dusak menegaskan memang pengamanan di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, masih lemah. Faktanya, kata Wayan, ketika Polres dan Kodim melakukan razia pascabentrok antara dua kelompok ormas, masih ditemukan barang-barang yang bisa dijadikan senjata.
“Memang masih agak lemah. Nyata-nyata saat diadakan razia oleh Polres dan Kodim tadi malam, terus ditemukan barang-barang yang bisa dijadikan senjata," kata Wayan saat dihubungi JPNN, Jumat (18/12) siang.
BACA JUGA: Top! ATSI Beri Pulsa Rp 1 Juta ke 893 Pendonor Darah 100 Kali
Menurut dia, selama ini sudah beberapa kali disweeping tapi tidak ditemukan. "Mereka (narapidana) saling tahu. Nah, tadi malam mereka secara sukarela menyerahkan alat-alat itu," kata dia.
Dia menjelaskan, peningkatan terhadap sistem pengamanan akan dilakukan untuk bisa mengatasi hal-hal yang demikian.
BACA JUGA: Pastikan ABK Thailand dan Myanmar di Maluku Dapatkan Hak-hak Ketenagakerjaan
Menurutnya, memang sudah ada pembelajaran tentang bagaimana melakukan razia yang diberikan kepada para penjaga lapas. Namun, belum semuanya mendapatkan. Pembelajaran ini penting, mengingat para narapidana juga tentu sudah berpikir bagaimana menyembunyikan barang-barangnya.
“Jadi, razia tidak cukup di kamarnya aja. Dia pasti (menyimpan) di luar kamar, entah ditanam di kebon dan sebagainya. Nah, sekarang bagaimana kita menyisirnya, kecuali kalau kita punya alat detektor,” ungkap Wayan lagi.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Dirjen PAS: Para Napi yang Berseteru Sudah Dipisahkan, Cuman...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasutri Tersangka Korupsi Diperiksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi