jpnn.com, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta membentuk kesatuan elite baru.
Hal itu tak lepas dari meningkatnya potensi ancaman kedaulatan bangsa dari dalam dan luar negeri.
BACA JUGA: TNI Siap Atasi Kapal Asing Saat Eksplorasi dan Eksploitasi ESDM
Kesatuan yang ada sekarang dianggap belum memadai untuk mengatasi semua gangguan semaksimal mungkin.
Karena itu, dibutuhkan sekumpulan tentara elite yang benar-benar fokus mengatasi ancaman di level tertinggi.
BACA JUGA: TNI Lanjutkan Pembangunan Satuan di Lima Pulau Terluar Strategis
Usulan ini disampaikan Direktur Eksekutif Institut Lembang Sembilan (IL9) Ralsel Ali.
IL9 sendiri adalah lembaga yang selama ini cukup aktif memberi masukan ke pemerintahan Jokowi-JK.
BACA JUGA: Sebelum Perjanjian, Tim Hadroh Marawis Pasukan Indobatt-03 Menyanyikan Lagu Islami
Menurut Rapsel, di bawah Angkatan Darat (AD) idealnya ada satu kesatuan elite yang dipimpin oleh panglima berpangkat letnan jenderal. Posisinya sejajar dengan Pangkostrad.
Kesatuan ini membawahi pasukan-pasukan elite yang selama ini dimiliki AD seperti Kopassus atau Raider.
Tidak berbaur dengan kesatuan pendukung lainnya.
"Jadi, tidak lagi bertumpu ke Pangkostrad. Bisa lebih fokus menempa kemampuan untuk menjadi tentara elite yang disegani dunia," tutur Rapsel di Jakarta, Minggu (16/7).
Rapsel menilai TNI juga sudah saatnya memiliki kesatuan elite yang membawahi tiga matra, yakni darat, udara, dan laut.
Satuan ini nantinya dipimpin oleh seorang letnan jenderal yang langsung dibawahi oleh panglima TNI. Namanya Panglima Komando Khusus Pasukan Elite.
"Tongkat komando tertinggi akan dijabat bergiliran oleh ketiga matra," imbuh Rapsel.
Menurut Rapsel, usulan ini juga untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Termasuk agar pasukan elite dan khusus bisa independen. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PENTING! Ini Pesan Pak Jenderal Kepada Perwira Wanita TNI dan Polri
Redaktur & Reporter : Ragil