jpnn.com, JAYAPURA - KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) yang menamai diri mereka sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Operasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM) tidak henti menyampaikan informasi terkait dengan kontak senjata di wilayah Nduga, Papua.
Namun demikian, informasi tersebut dibantah oleh Kodam XVII/Cendrawasih. Menurut aparat keamanan setempat, saat ini KKSB dalam kondisi terdesak.
BACA JUGA: KKSB Berulah Lagi, Kali Ini Tebar Ancaman
Keterangan itu disampaikan langsung oleh Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi. Saat diwawancarai Jawa Pos (3/3), dia mengungkapkan bahwa seluruh informasi yang disampaikan oleh KKSB tidak benar.
”Itu informasi hoaks,” ujarnya. Dia tidak membantah, beberapa pekan belakangan frekuensi sebaran informasi itu meningkat. Sebabnya kelompok separatis itu kian terdesak.
BACA JUGA: Gerindra Kritik Respons Komnas HAM terhadap Kasus Nduga
BACA JUGA: KKSB Berulah Lagi, Kali Ini Tebar Ancaman
Pria yang lebih akrab dipanggil Aidi itu menuturkan, pasukan TNI yang berada di Nduga sudah masuk ke seluruh distrik dan kampung di wilayah tersebut. Itu dilakukan guna memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat.
BACA JUGA: Polri Mulai Petakan Anggota KKB Pelaku Pembantaian di Nduga
Sebab, KKSB tidak berhenti menebar ancaman. Mereka kerap mengintimidasi masyarakat untuk mengungsi ke hutan. Padahal, sambung dia, kondisi dan situasi di sana aman.
Selain itu, Aidi menuturkan, alasan lain pasukan TNI dan Polri mengamankan seluruh wilayah di Nduga terkait dengan rencana pemerintah meneruskan lagi pembangunan Trans Papua yang sempat tertunda.
”Pasukan pengamanan di sana memastikan situasi aman,” imbuhnya. Setelah itu, pasukan yang sudah disiapkan untuk melanjutkan pembangunan bergerak untuk memulai kembali proyek yang ditinggalkan oleh kontraktor.
Termasuk di antaranya proyek jembatan di Distrik Yigi yang pengerjaannya sempat terhenti pasca diganggu oleh KKSB. ”Semuanya akan dilanjutkan,” tegas Aidi. Untuk itu, sejak jauh hari Kodam XVII/Cendrawasih menyiapkan tenaga.
Sebab, proyek yang tidak bisa dilanjutkan lagi oleh kontraktor bakal mereka kerjakan. Sehingga pembangunan Trans Papua tuntas sebagaimana rencana semula.
Berkaitan dengan informasi pembakaran rumah-rumah masyarakat oleh TNI – Polri, Aidi juga tegas membantah. Menurut dia, informasi yang disebar oleh KKSB itu tidak benar. ”Kami bantu masyarakat membangun rumah,” ujarnya.
Karena itu, sambung dia, tidak mungkin petugas keamanan membakar rumah yang sudah mereka bangun untuk masyarakat. Dia menyebutkan informasi itu sengaja disebar KKSB untuk menarik simpati.
Di lain pihak, Juru Bicara TPNPB – OPM Sebby Sambom menuturkan bahwa pihaknya mendapat informasi sudah banyak masyarakat di Nduga mengungsi ke hutan. ”Sejak 1 Maret,” imbuhnya. Berdasar klaimnya, masyarakat terpaksa melakukan itu lantaran mereka takut.
Sebab, kontak senjata antara KKSB dengan aparat keamanan setempat terus berulang. Informasi itulah yang lantas dibantah oleh Aidi.
Kontak senjata yang disebutkan oleh Sebby sama sekali tidak terjadi di Nduga. Informasi tersebut sesuai dengan laporan yang diterima oleh Kodam XVII/Cendrawasih dari prajurit yang bertugas di sana. Yang ada, KKSB membakar excavator milik PT Istaka Karya dan melepaskan tembakan saat melaksanakan aksi tersebut.
BACA JUGA: KKSB Ancam Akan Terus Menyerang, Kurang Ajar!
Namun, aksi itu tidak direspons oleh prajurit TNI yang tengah bertugas di sana. Sehingga tidak ada kontak senjata. (syn/)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Bertindak Sadis, Purnawirawan Soroti Kinerja Intelijen
Redaktur & Reporter : Soetomo