Memburu Mujahidin Indonesia Timur, TNI Mengerahkan Pasukan Pengejar, Intel, dan Satgas Teritorial

Minggu, 29 November 2020 – 14:10 WIB
Pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih mengejar sejumlah anggota MIT Poso. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PALU - Pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala terus memburu kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, pimpinan Ali Kalora.

Kelompok tersebut diduga sebagai pelaku pembantaian terhadap empat orang dalam satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,

BACA JUGA: Kapolda Sulteng Ungkap Fakta Teror Sigi, Mohon Disimak

“Sekarang sedang kami pelajari dengan pengintaian kemudian lewat lain sebagainya. Kami berusaha terus mengejar mereka,” kata Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, di Palu, Minggu (29/11).

Brigjen Farid Makruf mengatakan personel TNI yang terlibat dalam Satgas Tinombala dilengkapi pasukan pengejar, intel, dan pasukan Satgas teritorial.

BACA JUGA: Sebaiknya Satuan Terbaik TNI Segera Turun Tangan Mumpung Teroris MIT Masih Kecil

“Tugas kami adalah memperkuat pasukan Tinombala yang saat ini dipimpin oleh Bapak Kapolda dan saya sebagai wakilnya. Sejauh ini menurut saya sinergitas TNI-Polri sangat efektif sehingga membuat kelompok MIT Poso terdesak sehingga mereka merasa terancam dan melakukan jalur yang lain,” katanya.

Brigjen Farid mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat untuk bisa bekerja sama agar perburuan terhadap kelompok sipil bersenjata MIT Poso bisa segara berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang.

BACA JUGA: Christine Hakim dan Olga Lydia Ikut Menyoroti Habib Rizieq, Desak Reshuffle Besar-besaran

“Saya mengimbau, tolonglah masyarakat jangan lagi membantu mereka dengan menyiapkan bahan makanan, menyiapkan informasi di mana keberadaan pasukan TNI-Polri yang mengejar mereka,” katanya.

“Itu setop sudah, karena bisa dilihat bagaimana kekejaman MIT itu melakukan tindakan kekerasan, membunuh, membakar orang, merampok dan membakar rumah, itu sangat keterlaluan,” katanya.

Ia mengajak semua pihak khususnya masyarakat untuk memperkuat benteng sebagai garda bangsa bersama-sama melawan aksi yang bertentangan dengan nilai agama dan hukum ini.

“Tadi Bapak Kapolda sampaikan bahwa setiap masyarakat punya sel-sel yang kalau ada gangguan bisa berhubungan satu sama lain dan lapor cepat. Ini yang selama ini tidak dilakukan masyarakat itu entah enggan atau takut, ini jangan lagi terjadi kalau kita ingin sukses dalam operasi ini,” tuturnya.

“Kami ingin kelompok MIT ini segara diatasi secepatnya dan kita (TNI-Polri) akan maksimal mengejar mereka, karena Sulteng ini ibarat punya noda hanya karena sebuah pergerakan kelompok MIT yang sebenarnya tidak ada apa-apanya,” katanya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler