Kapolda Sulteng Ungkap Fakta Teror Sigi, Mohon Disimak

Minggu, 29 November 2020 – 10:34 WIB
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso (tengah). Foto: antara

jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa kekerasan yang menelan korban jiwa di Kabupaten Sigi, Sulteng, (27/11) dipastikan tidak diikuti aksi pembakaran gereja.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso.

BACA JUGA: Taslim Ketua Forkoma PMKRI Kutuk Aksi Teror di Sigi

“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, Minggu.

Ia menegaskan, aksi kekerasan oleh orang tak dikenal (OTK) itu hanya membakar rumah yang dijadikan tempat pelayanan warga.

BACA JUGA: Dirut RS UMMI Bogor Dilaporkan ke Polisi, Gegara Rizieq Shihab?

“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” katanya.

Dari sembilan rumah itu dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja, tetapi terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.

BACA JUGA: Habib Ali Kecam Aksi Pembantaian Satu Keluarga di Sigi

Ia mengatakan, pada 09.00 WIB Jumat (27/11), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras kurang 40 kilogram.

“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” katanya.

“Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang."

Baso memastikan pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan,” katanya.

Ia mengatakan saat ini situasi kondusif dan aparat keamanan sudah melakukan trauma heling kepada warga setempat untuk tidak takut terkait kejadian itu.

Bahkan, kata dia, saat ini di lokasi telah ditempatkan sejumlah personel aparat keamanan.

Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi, karena tujuan pelaku melakukan aksinya agar terjadi perpecahan kesatuan, khususnya menjelang Pilkada ini.

Diberitakan sebelumnya satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh orang tak dikenal pada Jumat, 27/11, sekitar pukul 09:00 WITA pagi.

Akibat kejadian ini sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban, bersembunyi, melarikan diri dan bahkan mengungsi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler