jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap agar Polri dan TNI satu komando dalam menghadapi massa demonstran yang akan berunjuk rasa pada 2 Desember mendatang.
Dia meminta, jangan sampai kejadian pada 4 November terulang kembali.
BACA JUGA: Panitia Demo Harus Berani Tegaskan Tidak Ada Agenda Makar
"Artinya prinsipnya ada TNI-Polri. Rekan-rekan bisa laksanakan dan jaga demo 2 Desember," kata dia usai memberikan ceramah rohani di Masjid Jenderal Sudirman, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (23/11).
Dia menyarankan TNI-Polri juga menyiagakan tim pengawas untuk menjaga personelnya dalam mengawasi jalannya demo.
BACA JUGA: FPI Pastikan Dana Aksi 212 Disumbang Secara Sukarela
HNW berharap, kerusuhan yang mewarnai aksi 4 November, tak terulang pada demo 212.
Pada demo 411, dia menilai, ada pelanggaran indisipliner petugas saat membubarkan massa aksi.
BACA JUGA: Pengamanan Gedung DPR Mulai Diperketat, Fahri Hamzah Bilang...
Padahal, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah menyampaikan tidak diperbolehkan personel menembakkan gas air mata.
"Jadi jangan biarkan adanya provokasi, harus menjaga jangan ada indisipliner. Panglima sudah tegas menyampaikan jangan tembak. Kapolri Tito juga bilang jangan tembak. Tapi kok ada yang menembak dari mobil komando? Ini juga tidak boleh terjadi. Ini harus satu komando, komando dari Panglima dan Kapolri sudah jelas. Itu yang diikuti. Itulah cara kita menjaga," terang dia.
Menurutnya, TNI-Polri hanya bertugas mengawal para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya.
Bukan memberikan reaksi dengan menembakkan gas air mata kepada massa aksi.
"Tidak diadu domba supaya warga tidak saling melukai dan mencederai. Penting betul kalau demo itu benar dilaksanakan. Penting betul apa yang harus diperhatikan," tandas politikus PKS itu. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HNW Ingatkan Prajurit TNI Jaga NKRI dengan Bekal Iman dan Takwa
Redaktur : Tim Redaksi