jpnn.com, TIMIKA - Tim gabungan TNI-Polri berkomitmen memburu teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pembantai delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3) lalu.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman menyatakan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan itu tetap menjadi komitmen aparat TNI-Polri.
BACA JUGA: 6 Fakta Tentara Wanita Melawan 2 Perampok, AA Disuruh Buka Baju, Ini yang Terjadi
Walakin, saat ini aparat keamanan masih fokus segera mengevakuasi jenazah delapan karyawan PTT ke Timika.
"Kami tetap berkomitmen untuk melakukan upaya penegakan hukum karena apa yang mereka lakukan itu merupakan sebuah tindak pidana," ucap Kombes Firman di Timika, Minggu (6/3).
BACA JUGA: Kasus Dugaan Perbudakan Seksual, AKBP M Dinilai Bikin Malu Polri
Perwira menengah Polri itu menyebut Satgas Operasi Damai Cartenz juga terus menghimpun informasi dari anggota di lapangan tentang para pelaku.
Meskipun sudah mengetahui identitas teroris KKB pembantai 8 karyawan PTT itu, TNI-Polri membutuhkan pengembangan lebih lanjut atas berbagai laporan dan informasi yang ada.
BACA JUGA: SP Sudah Ditangkap Anak Buah AKBP Putu Yudha, Terima Kasih Polisi
"Pelakunya sudah bisa kami identifikasi, tetapi kami perlu pengembangan lebih lanjut," ujar Kombes Firman.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menyebut pelaku penyerangan karyawan PTT yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang.
Mereka merupakan kelompok yang dipimpin Terry Aibon alias Aibon Kogeya.
Konon, Terry Aibon adalah anak buah salah satu gembong KKB Nau Waker.
Sementara itu, proses evakuasi delapan karyawan PTT dari lokasi mereka ditembak di BTS 3 Proyek Palapa Ring Timur di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat ke Timika pada Minggu pagi belum bisa dilakukan.
Evakuasi itu terkendala lantaran helikopter tidak bisa menjangkau lokasi tersebut akibat kondisi cuaca buruk.
BACA JUGA: 8 Pegawai PTT Meninggal Dunia oleh KKB, Sukamta Bereaksi Begini
Diketahui, delapan karyawan PTT dibantai hingga tewas oleh gerombolan bersenjata di kamp yang mereka tempati pada Rabu (2/3) dini hari sekitar pukul 03.00 WIT.
Para karyawan PTT itu berada di kawasan terpencil di pegunungan Papua untuk mengerjakan perbaikan BTS 3 Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.
Delapan karyawan PTT yang meninggal tersebut teridentifikasi bernama Bona Simanulang, Renal Tentua Tagasye, Bili Galdi Balion, Jamaludin, Sharil Nurdiansyah, Eko Septiansyah, Bebei Tabuni dan Ibo. (ant/fat/jonn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam