jpnn.com, JAKARTA - Mabes TNI membantah pengangkatan Letjen TNI Andika Perkasa sebagai Pangkostrad karena sebagai menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah, pengangakatan Andika murni karena prestasi dan kinerja mantan Komandan Kodiklat TNI itu.
BACA JUGA: Warning dari Hendropriyono untuk TNI/Polri di Tahun Politik
"Saya kira dari sisi kacamata kami, tidak ada urusan. Semua dilakukan karena memang sudah layak, baik, memenuhi persyaratan dan seterusnya," kata Sabrar di sela-sela acara joy sailing di Teluk Jakarta, Senin (23/7).
Sabrar mengatakan, Andika merupakan perwira tinggi TNI memiliki gelar dan pendidikan yang bagus. Karena itu, dia menilai, mantan Komandan Paspampres itu mendapatkan promosi jabatan.
BACA JUGA: Saran Pak Hendro bagi Generasi Milenial demi Sikat Terorisme
Saat disinggung apakah salah satu aspek kenaikan pangkat karena kedekatan Andika dengan pemerintah, Sabrar menolak untuk menjawab. Namun, yang pastinya alasan-alasan di atas tersebut membuat Andika menjadi Pangkostrad.
"Tanya jangan sama saya, tanya sama yang lain," tegas Sabrar.
BACA JUGA: Tok Tok Tok, Diaz Hendropriyono Jadi Ketua Umum Baru PKPI
Komandan Kodiklat TNI Letjen TNI Andika Perkasa dipromosikan menduduki jabatan Pangkostrad (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat).
Rotasi itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/673/VII 2018 13 Juli 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Sebanyak 29 perwira tinggi (pati) dan menengah (pamen) dirotasi.
Letjen TNI Andika Perkasa, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu, menggantikan Letjen TNI Agus Kriswanto yang dimutasi sebagai Pati Mabes TNI AD. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penikaman Anggota Brimob Bukti Terorisme Masih Kuat
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga