jpnn.com, PALEMBANG - Terdakwa M Salmon, oknum mantan anggota polisi yang menganiaya anggota TNI di Taman Makam Pahlawan Palembang beberapa waktu lalu, divonis enam bulan penjara.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Palembang diketuai Paul Marpaung SH MH, dalam sidang yang digelar Kamis 16 Februari 2023 menghukum terdakwa M Salmon dengan pidana penjara, karena terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan Oknum Ustaz jadi Tersangka Penganiayaan Santri di Trenggalek
Majelis hakim sependapat dengan dakwaan JPU Kejati Sumsel, yang menjerat terdakwa yang saat itu berpangkat Briptu dengan dakwaan primer melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP.
Namun, tidak sependapat dengan lamanya tuntutan pidana JPU Kejati Sumsel, saat itu meminta agar terdakwa dapat dihukum pidana 8 bulan penjara, dan justru menghukum terdakwa dengan pidana 6 bulan penjara.
BACA JUGA: Asisten Pribadi Hotman Paris Diduga Alami Penganiayaan, Pelakunya Tak Disangka
Dikonfirmasi pada Agung Wijaya SH MH, penasihat hukum terdakwa M Salmon menyatakan menerima vonis yang lebih rendah dari tuntutan JPU Kejati Sumsel.
"Meski pledoi yang kami ajukan nyatanya tidak satupun dipertimbangkan oleh majelis hakim, namun kami terima putusan tersebut," ungkap Agung Wijaya melalui sambungan telepon.
BACA JUGA: Kabur Setelah Melakukan Penganiayaan, Pemuda di Sukabumi Ditangkap Polisi
Menurutnya, putusan tersebut diterima karena sebelumnya kliennya juga telah dijatuhi kode etik dengan putusan diberhentikan dari statusnya sebagai polisi.
Dijelaskan dalam dakwaan JPU, berawal Selasa 13 September 2022 sekira pukul 06.15 WIB, korban Orfan (anggota TNI) melakukan kegiatan pengaturan lalu lintas rutin di depan Sekolah MTS 1 Jl. Jenderal Sudirman Km. 3,5 Kecamatan Kemuning Kota Palembang.
Diduga terdakwa Salmon tidak senang, ketika sepeda motornya diberhentikan oleh korban Irfan saat hendak menyeberangkan anak sekolah.
Lalu, terdakwa Salmon pun menghampiri korban Irfan dan memukul bagian rahang korban Irfan hingga helm dinas korban pun ikut terlepas dan jatuh ke aspal, meskipun saat itu korban sudah mengatakan meminta maaf pada terdakwa Salmon.
Akibat perbuatan terdakwa, korban Irfan pun saat dilakukan visum oleh dokter mengalami bengkak di rahang kiri bawah.(*/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean