Tok, Tok, Pemprov Jateng-DPRD Sepakati KUA & PPAS APBD 2025

Jumat, 16 Agustus 2024 – 19:54 WIB
Pemprov dan DPRD Jateng sepakati KUA dan PPAS APBD 2025, pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp 23,55 triliun. Foto: Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan DPRD setempat sepakat menandatangani Kebijakan Umum Anggaran Prioritas & Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2025.

Penandatanganan dilakukan antara Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dengan seluruh pimpinan DPRD Jateng pada Sidang Paripurna yang dilaksanakan di Gedung Berlian Semarang, Jumat, 16 Agustus 2024.

BACA JUGA: Kontroversi alat Kontrasepsi di PP 28 Tahun 2024, Pemprov Jateng Tunggu Permenkes

“Nota kesepakatan ini setelah melalui pembahasan, mulai dari komisi-komisi, Badan Anggaran, dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)," kata Nana seusai menghadiri paripurna.

Nana menjelaskan kebijakan umum APBD Provinsi Jateng 2025 diprioritaskan pada upaya peningkatan kapasitas perekonomian yang berdaya saing dan berkelanjutan, seperti sektor UMKM dan peningkatan produksi pertanian.

BACA JUGA: Menjelang Hari Jadi ke-79 Pemprov Jateng, Nana Sudjana Minta Jajarannya Bekerja Keras Turunkan Kemiskinan

Selanjutnya, kualitas sumber daya manusia juga akan terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan.

“Selain itu juga untuk meningkatkan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam dan juga lingkungan hidup, dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian daerah,” ucapnya.

BACA JUGA: Fakta Baru Kasus Video Porno Audrey Davis, Pemeran Pria dan Lokasi

Nana menambahkan prioritas lainnya juga untuk tata kelola pemerintahan yang adaptif dan kolaboratif. Harapannya, akan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya.

Dalam rancangan APBD Provinsi Jateng 2025, pendapatan daerah diproyeksikan Rp 23,55 triliun dan belanja daerah Rp 23,91 triliun, sehingga defisit Rp 362 miliar.

Selanjutnya, defisit anggaran tersebut ditutup dengan surplus pembiayaan daerah. Adapun penerimaan pembiayaannya sebesar Rp 432 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 70 miliar, sehingga total pembiayaan netto sebesar Rp 362 miliar.

“Jadi, pembiayaan netto adalah Rp 362 miliar dan silpanya nihil,” katanya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Info Terbaru dari Polisi soal Kasus Video Porno Mirip Anak Figur Publik


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler