JAKARTA - Sejumlah tokoh perwakilan dari Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pertemuan di ruangan pimpinan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Ode IdaPertemuan itu menyikapi kerusuhan di sekitar Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya yang menewaskan tiga orang.
"Kami ingin mencari solusi, tanggal 3 atau 4 Oktober akan ada pertemuan susulan untuk mencari solusi
BACA JUGA: Kapolri Kembali Serukan Operasi Preman
Bahwa yang bertikai selesai sampai di sini dan pelaku diproses hukum," kata La Ode Ida disela-sela pertemuan di ruang pimpinan DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9)BACA JUGA: Dikabarkan Tewas, Pelaku Bom Membaik
Turut pula Jack Osdora Anggota DPD asal Maluku dan Carolina N Kondo Anggota DPD NTT.La Ode Ida yang juga anggota DPD asal Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan lambannya polisi mengantisipasi perkelehaian sehingga ada korban tewas
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Meledak di Bekasi
"Polisi malah membiarkan hal tersebut terjadi karena tidak mengantisipasi dan lamban bertindakPolisi harus dikoreksi kadang bekerja atas kepentingan dan uang," ujarnya.Sementara itu, salah seorang tokoh PIT, Aloysios Abi mengatakan kerusuhan yang terjadi di PN Jaksel disebabkan karena perebutan lahan nafkah yang dibayar oleh oknum tertentu yang memiliki modal besarKata dia, hal itu terjadi karena kesejahteraan di Maluku dan Papua masih rendah sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bak Medan Pertempuran
Redaktur : Tim Redaksi