Tokoh Masyarakat dan Penyintas Pegang Peran Penting Sosialisasikan Bahaya Covid-19

Senin, 28 Desember 2020 – 22:22 WIB
Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh masyarakat menjadi salah satu sosok terbaik untuk menyosialisasikan bahaya COVID-19 dan cara pencegahannya, sehingga masyarakat bisa lebih paham dan tidak lebih jauh memandang pasien COVID-19 dengan stigma negatif.

"Jadi pendekatan paling bagus adalah dari tokoh-tokoh yang paling dekat dengan mereka. Bisa tokoh agama, tokoh masyarakat," kata pengajar KSM Psikiatri FKUI/RSCM Dr. dr. Hervita Diatri, Sp.KJ(K) dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (28/12).

BACA JUGA: Pedoman Perubahan Perilaku Kini Dibuat dalam 77 Bahasa Daerah

Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kelompok orang yang paling sering menganggap COVID-19 tidak ada atau merasa bahwa mereka tidak akan tertulari COVID-19 adalah kelompok masyarakat dengan usia 17-29 tahun.

Kemudian juga kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan lebih rendah.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Daerah Perketat Penanganan Corona

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Perbanyak Testing Bagi Pelaku Perjalanan

Pada kelompok masyarakat usia 17-29 tahun, mereka mungkin dapat mengakses informasi tentang COVID-19 dari media sosial atau media informasi lain secara daring.

Namun gaya bahasa yang disampaikan oleh media terkait isu COVID-19 tampaknya belum benar-benar efektif menarik perhatian kelompok tersebut.

Sementara kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan lebih rendah, upaya sosialisasi tentang COVID-19 akan lebih mudah diterima jika disampaikan sesuai dengan bahasa daerah mereka dan melalui pendekatan dari tokoh masyarakat atau tokoh agama.

"Bagi kelompok yang minoritas dan ekonomi serta pendidikannya rendah, cara terbaik menyampaikan terkait virus ini adalah dengan bahasa mereka. Tentu pendekatan yang paling bagus adalah dari tokoh-tokoh yang paling dekat dengan mereka," kata Hervita.

Setelah para tokoh masyarakat tersebut dianggap bisa menjadi tokoh penting dalam sosialisasi tentang COVID-19, hal berikutnya yang perlu digarisbawahi adanya perlunya memastikan perolehan informasi dari sumber yang kredibel sehingga informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar.

"Materinya perlu disediakan untuk mereka sampaikan dengan benar dan terpercaya. Jadi itu jadi salah satu hal yang perlu diperbaiki," katanya.

Selain sosialisasi dari para tokoh masyarakat, cara lain yang dinilai efektif untuk mensosialisasikan bahaya COVID-19 adalah dengan memanfaatkan para penyintas yang merasakan sendiri dampak COVID-19.

"Hero campaign atau kampanye pahlawan. Mengubah teman-teman yang tadinya merasa 'aduh kok saya kena', menjadi seseorang yang berdaya untuk bisa mengajarkan secara riil kepada masyarakat. Jadi betul-betul sesuai pengalaman," kata Hervita. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler