jpnn.com - JAKARTA - Berdasarkan hasil survei yang muncul sejauh ini, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama terbukti belum bisa ditandingi oleh siapapun. Karenanya, wajar saja jika sang petahana menjadi pilihan paling aman bagi partai politik untuk Pilkada DKI 2017. Termasuk bagi partai terbesar di ibu kota, PDI Perjuangan.
Meski begitu, tokoh masyarakat Tionghoa Lieus Sungkharisma berharap PDIP tidak tergoda elektabilitas Ahok yang sangat menggiurkan tersebut. Pasalnya, kebijakan-kebijakan Ahok selama ini bersebrangan dengan prinsip-prinsip PDIP sebagai partai wong cilik.
BACA JUGA: Waduh..Gedung 17 Lantai di Bintaro Kok Bisa Roboh?
"Kalau usung Ahok berarti PDIP persis seperti pedagang Glodok, cuma cari aman dan untung aja," jelas Lieus kepada RMOLJakarta, Kamis (2/6).
Hal itu disampaikan Lieus atas beredarnya kabar PDIP bakal mencalonkan Ahok-Djarot. Dorongan agar Mega mengusung Ahok-Djarot menguat satu dua hari terakhir dengan pertimbangan hingga saat ini tak ada satu pun bakal cagub yang memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas sebaik Ahok.
BACA JUGA: Pedes des des! Sindiran Ahok untuk Aktivis Lingkungan
Menurut Lieus, hasil survei bukan jaminan kemenangan di Pilkada. Hal ini terbukti di Pilkada DKI 2012 silam. Ketika itu, semua lembaga survei menyebut elektabilitas petahana Fauzi Bowo tak tertandingi. "Tapi akhirnya kalah juga sama Jokowi," katanya.
Salah satu cara mematahkan langkah Ahok kembali memimpin ibu kota, tambah Lieus, adalah dengan koalisi partai politik yang kuat. Karenanya, dia menyarankan PDIP bergabung dengan Gerindra. "PDIP harus bersama-sama dengan Gerindra "menyelesaikan" Ahok," tukasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA JUGA: Bulan Ramadan, Ahok Tetap Tebar Ancaman
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hayo Bu Mega, Pilih Ahok atau Wong Cilik?
Redaktur : Tim Redaksi