jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pasific Studies Mervin S Komber meminta masyarakat untuk tidak lagi berpolemik terkait isu tiga periode masa jabatan presiden.
“Presiden Jokowi sudah tegas menolak usulan penundaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode sehingga polemik soal ini harus disudahi,” ujar Mervin Komber di Jakarta, Rabu (13/4).
BACA JUGA: Mervin Komber Minta Pemerintah Konsisten Jalankan Otsus Papua Jilid Kedua
Mervin menilai jika polemik ini dibiarkan berlarut-larut maka akan merugikan bangsa Indonesia.
“Banyak hal yang harus dipikirkan bersama pasca-pandemi Covid-19 dan persiapan jelang Pemilu 2024. Oleh karena itu, saya berharap kita sudahi perdebatan ini,” ujar tokoh dari Papua ini.
BACA JUGA: Daerah Terlambat Tetapkan APBD 2022, Begini Permintaan Mervin Komber Kepada Kemendagri
Komber berharap Presiden dapat menunjukkan ketegasan dengan melarang anggota kabinetnya berbicara di luar tupoksi dan kewenangannya. Karena walaupun Presiden sudah tegaskan berkali-kali namun jika ada anggota kabinet yang masih berbicara tentang hal ini maka akan tetap menjadi polemik di masyarakat.
"Sebaiknya energi yang besar ini digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, di antaranya masalah di Tanah Papua," ujarnya
BACA JUGA: Lagi-lagi di Depan Luhut Cs, Jokowi Minta Hentikan Spekulasi Penundaan Pemilu
Komber juga mendesak Presiden untuk menegur para menteri apabila masih membicarakan penundaan pemilu atau tiga periode masa jabatan presiden.
Di samping itu, Mervin juga mengapresiasi aksi mahasiswa yang melakukan aksi demo terkait penolakan perpanjangan masa jabatan presiden.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari