Tokoh yang Sibuk Pasang Baliho Demi Pilpres 2024 Perlu Dengar ini

Jumat, 27 Agustus 2021 – 12:57 WIB
Ilustrasi - Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari efektivitas pemasangan baliho untuk maju sebagai salah satu kandidat pada Pemilihan Presiden 2024.

Menurutnya, jika saat ini tidak terjadi pandemi COVID-19, maka pemasangan baliho bagi tokoh yang berambisi maju sebagai kandidat, cukup tepat.

BACA JUGA: Lihat Selisih Elektabilitas Ganjar Puan dan Airlangga, Jauh!

Pasalnya, baliho efektif membuat figur seseorang makin dikenal secara luas oleh publik.

Apalagi jika baliho ditempatkan pada posisi-posisi strategis, di mana masyarakat secara luas dapat melihatnya.

BACA JUGA: Sejumlah Pejabat Publik Sudah Suntik Vaksin Ketiga, Netty Geram!

Cuma masalahnya, Indonesia menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini sedang tidak baik-baik saja.

Pandemi telah memporak-porandakan berbagai sendi kehidupan.

BACA JUGA: Pernyataan Brigjen Izak Soal Aksi Teror Kriminal Bersenjata, Tegas

Masyarakat secara luas sangat terdampak.

Tidak hanya karena tertulari virus tersebut, namun juga secara ekonomi dan terdampak berbagai hal lainnya.

"Jadi, ketika baliho dipasang dimasa pandemi justru kontraproduktif dan tak efektif. Karena rakyat sedang susah akibat dampak COVID-19," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (27/8).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, efek yang didapat dari pemasangan baliho bukan simpati, tetapi kritikan dari masyarakat bakal terus mengalir.

Pasalnya, tokoh yang terpampang pada baliho seakan tidak jeli membaca kondisi masyarakat. Malah sibuk membangun citra demi kekuasaan.

"Jadi yang didapat itu bukan dari pemasangan baliho, tetapi sikap nyinyir dari masyarakat. Karena saat ini rakyat tak butuh baliho, tetapi butuh sembako," katanya.

Ujang meyakini para tokoh yang balihonya banyak bertebaran sudah mengetahui akan hal ini.

Makanya, strategi kemudian bukan menurunkan baliho, tetapi tetap menambah sembari rajin bagi-bagi sembako bagi masyarakat.

"Kenapa baliho masih bertebaran? Karena mereka melakukan dua hal. Memasang baliho, sembari membantu sembako bagi masyarakat. Makanya kemarin-kemarin baliho, saat ini sudah dibagikan sembako-sembako oleh para kandidat presiden," pungkas Ujang.(gir/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler