Tol Laut Tumbuhkan Perekonomian Indonesia

Selasa, 19 Desember 2017 – 17:27 WIB
Kapal Tol Laut. Foto Ilustrasi: Foto dok Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Implementasi tol laut yang dijalankan Kabinet Kerja di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai telah berhasil membuat Indonesia makin kompetitif di era millenial.

"Ide tol laut telah menampakkan hasilnya dan membuat ekonomi negara terus tumbuh," ujar Pengamat Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning, di Jakarta Selasa (19/12).

BACA JUGA: Menhub: Angkatan Laut Adalah Penjaga Keamanan

Menurutnya, kehadiran Tol Laut telah berhasil menurunkan harga bahan pokok di beberapa daerah wilayah timur Indonesia.

Serta makin tingginya frekuensi angkutan kapal baik barang maupun kapal penumpang dari dan sejumlah pelabuhan di tanah air, khususnya di wilayah Timur.

BACA JUGA: Tol Laut Tak Maksimal, Harga Komoditas Lebih Mahal

Hal ini selaras dengan salah satu misi dan visi Tol Laut yakni bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.

Dengan tol laut tersebut diharapkan wilayah-wilayah Indonesia, utamanya bagian Timur, untuk bisa terhubung sehingga mampu menekan harga komoditas.

BACA JUGA: Ini Fokus Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Anyar

Saat ini di Indonesia bagian Timur sudah dirasakan oleh masyarakat adanya penurunan harga 20-25 persen.

“Saya kira sebuah penurunan yang cukup tinggi. Namun, nantinya bila rute dan trayek ini semakin banyak, kami meyakini bahwa turunnya harga-harga ini akan menjadi semakin lebih baik lagi," ujar Raja Saut Gurning.

Menurut hematnya, agar tol laut makin sukses harus didukung infrastruktur dan moda transportasi darat.

Fasilitas seperti ketersediaan terminal, pasar,gudang penyimpan dan lain-meupakan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.

"Hingga nanti di pelabuhan pelabuhan itu tercipta market yang potensial yang akan menyebabkan keseimbangan angkutan kapal baik yang menuju wilayah barat Indonesia maupun pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur,”jelasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemnhub) masih terus melakukan evaluasi terkait pelaksanaan tol laut di lapangan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan optimalisasi 13 trayek memanfaatkan program Rumah Kita yang tersebar di sejumlah titik. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Adapun Rumah Kita merupakan pusat logistik yang dikelola oleh sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) diantaranya PT Pelindo I, II, III dan Pelindo IV serta PT Pelni dan PT ASDP. Salah satu fungsi Rumah Kita yakni mampu mendistribusikan komoditas secara lebih efektif sehingga disparitas harga menurun

Target dari program Tol Laut di antaranya penyediaan 306 lokasi pelabuhan laut di 306 lokasi hingga 2019 dan 103 unit kapal perintis laut.

Hingga November 2017 Kapal PELNI sudah mengangkut 3,16 juta orang dan Kapal Perintis sebanyak 475.543 orang. Sedangkan Muatan dalam negeri hingga Oktober 2017 sebanyak 18.3 miliar Ton dan luar negeri 593 Jjta Ton.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Poros Maritim, Segera Ganti Panglima TNI


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tol laut  

Terpopuler