jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat telah menggelar rapat dadakan di markas besarnya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/1) malam.
Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Irjen Paulus Waterpauw Batal Maju di Pilkada 2018
Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, rapat ini bukan tanpa alasan, melainkan karena sikap tidak adil dari penegak hukum terhadap kader terbaiknya.
Kader yang dia maksud adalah Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Dia adalah calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang sudah resmi diusung partai berlambang merci itu.
BACA JUGA: Empat Jenderal Ikut Pilkada, Ada Fenomena Apa?
Hanca menuturkan, dugaan kriminalisasi bermula ketika Syaharie dipanggil delapan kali oleh partai tertentu.
Ketika itu Syaharie diminta untuk berpasangan dengan Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin.
BACA JUGA: Kapolda Kaltim Masuk Bursa Cagub
“Padahal kita tahu, Pak Syaharie ini sudah menentukan wakil yakni Rizal Efendi yang merupakan Wali Kota Balikpapan,” ucap Hanca di kantornya, Rabu (3/1).
Ketika panggilan itu, Syaharie mendapat ancaman kalau tak mau berpasangan dengan Kapolda Kaltim, maka kasusnya akan diangkat lagi.
“Kemudian pada 25 Desember 2017 kemarin, Pak Syaharie dapat telepon dan diminta bicara langsung dengan kapolda, lalu ditanya apakah dimungkinkan berpasangan bersama? Dijawab tidak mungkin karena sudah ada pasangan,” tutur Hinca.
Sehari setelah telepon itu, tiba-tiba di Bareskrim Polri sudah ada laporan kasus terhadap Syaharie.
Kemudian pada 27 Desember keluar surat panggilan pemeriksaan.
“Karena suasana libur, kami minta tunda, dan Pak Syaharie juga masih kaget. Kemudian 2 Januari kemarin keluar panggilan lagi dan hari ini kami penuhi,” kata Hinca.
Dia mengaku telah mendampingi langsung pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Atas hal itulah rapat dadakan atau emergency meeting digelar. Karena kata dia, kasus yang dilaporkan terhadap Syaharie telah lama diputus dengan terpidana berbeda.
“Sedangkan ini sudah 3 Januari, sudah lima hari lagi penetapan. Karena itu kami merasa ketidakadilan dalam Pilkada Kaltim, kami juga ragu karena ada 171 pilkada lainnya,” kata dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rita Paling Berpeluang Pimpin Kaltim
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan