jpnn.com, PALEMBANG - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (BEM UIN) Raden Fatah Palembang menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merusak demokrasi Indonesia.
BEM UIN Palembang menolak keras praktik politik dinasti yang dilakukan Presiden Jokowi yang belakangan marak diperbincangkan khalayak.
BACA JUGA: Jokowi Singgung Etika dan Sopan Santun soal Kritik Tajam BEM UGM
"Tentunya sangat disayangkan oleh kawan-kawan BEM UIN adalah Indonesia yang disebut negara demokrasi dan negara hukum ini malah diciderai oleh kepala negaranya sendiri yaitu Presiden Jokowi," kata Ketua BEM UIN Palembang M. Yoga Prasetyo dalam keterangannya, Minggu (17/12).
Yoga mengatakan pada awalnya Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin yang dianggap mampu bersentuhan langsung dengan rakyat.
BACA JUGA: Begini Reaksi Istana atas Kritik Pedas BEM UGM terhadap Jokowi
Namun, belakangan justru diam-diam mempersiapkan keluarganya untuk berkuasa dengan cara mencederai proses hukum dan demokrasi.
Yoga menambahkan pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 yang dinyatakan oleh Majelis Kehormatan MK terbukti adanya pelanggaran kode etik berat, BEM UIN langsung menggelar aksi mimbar bebas di simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Bandingkan Jokowi dengan Orba, Gielbran BEM UGM: Kejamnya Sama
"BEM UIN menentang dan mengecam putusan MK 90 dan menuntut agar putusan tersebut direvisi karena cacat administratif dan tidak sesuai dengan aturan yang ada apalagi ketua MK adalah paman Gibran itu sendiri," tambahnya.
BEM UIN Palembang juga mengecam upaya Presiden Jokowi untuk melanggengkan kekuasaan yang telah merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
"Proses demokrasi yang ada di negara ini sudah dihancurkan oleh kepala negara itu sendiri, dan dampaknya sangat besar. Mahasiswa dan rakyat sudah tidak percaya lagi terhadap demokrasi yang ada di negara ini," tegasnya.
BEM UIN Palembang juga menyesalkan sikap penguasa yang tidak netral dan sangat terlihat berat sebelah dengan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
"Sudah menjadi rahasia umum, ini bukan lagi indikasi tetapi ini sudah real bahwa Jokowi sudah mencederai dan mengotak-atik demokrasi dan negara ini dengan ikut terlibat di Pemilu 2024," terangnya.
Yoga mengungkapkan hari ini mahasiswa sudah melek akan politik dan tidak mudah tertipu.
Dia menegaskan sisa-sisa waktu mendekati pemilu ini, BEM UIN Palembang akan konsisten mengawal proses demokrasi sampai pada puncak terpilihnya presiden dan wakil presiden yang bersih tanpa cacat hukum. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soroti Situasi Pemilu, BEM UIN Malang Endus Pihak yang Ingin Melanggengkan Kekuasaan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga