jpnn.com - CILEGON – Rencana Pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat ditentang keras oleh puluhan massa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Cilegon.
Amri Zaman, salah seorang orator menilai rencana kebijakan pemerintah tersebut salah. Ia menilai rencana tersebut hanya akan menambah beban bagi masyarakat kecil.
BACA JUGA: Spesialis Pencuri Burung Babak Belur Dimassa
"Kami menyesalkan kebijakan itu (menaikkan harga BBM, Red), sebab dengan begitu angka kemiskinan dan pengangguran juga akan mengalami peningkatan. Kami serukan agar pemerintah membatalkan kebijakan itu demi kesejahteraan umat," tegasnya saat menggelar aksi di Kawasan Undaran Simpang Tiga, Cilegon, Sabtu (15/11) petang.
Di tempat yang sama, Humas HTI Cilegon Iman Sutiyono menilai rencana kenaikan BBM tidak masuk akal.
BACA JUGA: Pantai Boom di Banyuwangi Kian Cantik
"Alasan-alasan pemerintah menaikkan BBM sama sekali tidak masuk logika. Untuk itu, kami tidak bisa menerima rencana kenaikan BBM ini," katanya.
Iman mencontohkan, pemerintah yang mengatakan jika subsidi BBM telah membebani APBN, pada kenyataannya APBN justru terbebani oleh piutang negara yang kian membengkak.
BACA JUGA: Tim Investigasi Selidiki Asal Buah yang Dilapisi Lilin
"Pemerintah juga mengatakan jika subsidi BBM selama ini telah salah sasaran. Kata siapa salah sasaran? Kenyataannya masyarakat menengah kecbawah sangat menikmati subsidi BBM. Bohong kalau pemerintah bilang subsidi BBM salah sasaran," cetusnya.
"Kalau memang ingin menyelamatkan rakyat, jangan naikkan BBM. Tapi menjaga industri migas agar tidak dikuasai asing, sehingga stok BBM untuk Indonesia aman. Faktanya, saat ini sebanyak 85 persen industri migas kita yang dikuasai pihak asing," tandasnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seorang Pemuda Tewas di Kamar Kos karena Sakit Gigi
Redaktur : Tim Redaksi