jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menolak Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digagas kader muda Partai Golkar.
Ini disampaikan ketum partai yang akrab disapa Ical, setelah meraih dua kemenangan dalam sengketa kepengurusan melawan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Golkar kubu Munas Ancol.
BACA JUGA: Tegang! Rapat Pansus Pelindo II Langsung Tertutup
Ical menyebutkan, dengan adanya putusan Mahkamah Agung yang memenangkan gugatan kasasinya atas SK Menkumham untuk Munas Ancol, sudah menjadi dasar hukum yang kuat bahwa kepengurusan Partai Golkar yang sah adalah hasil Munas Bali, dan putusan MA bersifat final.
"Negara punya dasar Undang-Undang, dan organisasi punya AD/ART, jadi kami berjalan sesuai aturan," ujar Aburizal usai menggelar konferensi press di kawasan Senayan, Rabu (21/10).
BACA JUGA: GAWAT! Status PNS 120 Ribu Dosen Terancam tak Diakui
Karena itu Ical meminta pihak yang kalah dalam hal ini kubu Agung Laksono, harus menerima kekalahan dengan legowo, dan tidak lagi melakukan upaya-upaya yang justru akan melemahkan Partai Golkar. Dia lebih senang jika, kubu Agung menyatu dengan kubunya.
"Jadi yang bijak adalah yang menang mengajak yang kalah, yang kalah mendukung yang menang," ujar Ical, sembari mengatakan akan mengakomodir semua kubu Agung Laksono, bila ingin mendukung kepengurusannya.
BACA JUGA: Satgas Khusus Kurung 68 Tersangka Korupsi
Sebab, perombakan pengurus DPP Golkar bisa saja dilakukan dengan catatan kubu Agung punya komitmen bersama untuk memajukan Partai Golkar. Apalagi dengan segera dilakukannya Pilkada Serentak.
"Pergantian pengurus bisa saja terjadi, karena itu kan kewenangan ketua umum dan sekjen," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap... Begini Aksi RJ Lino Cegah Penyidik Bereskrim Geledah Kantornya
Redaktur : Tim Redaksi