Tolak Politisasi Kampus, Aliansi BEM Se-Jakarta Raya Keluarkan 5 Poin Pernyataan Sikap

Rabu, 07 Februari 2024 – 19:10 WIB
Aliansi BEM Se-Jakarta Raya menggelar konferensi pers terkait pernyataan sikap yang dengan tegas menolak politisasi kampus dalam bentuk apapun. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Jakarta Raya merespons munculnya kekhawatiran terhadap politisasi kampus.

Padahal, kampus sebagai ruang akademik seyogyanya menjadi tempat untuk menimba ilmu dan bertukar gagasan secara bebas dan objektif.

BACA JUGA: Politisasi Kampus: Etika Akademik Versus Kepentingan Politik

"Kami, Aliansi BEM Se-Jakarta Raya dengan tegas menolak politisasi kampus dalam bentuk apapun," kata Yusuf, Koordinator Aliansi BEM Se-Jakarta Raya, Rabu (7/2).

Dia menegaskan kampus harus terhindar dari kepentingan politik praktis dan menjadi wadah bagi pengembangan intelektualitas yang sehat dan kritis.

BACA JUGA: Politisasi Kampus Jokowi Ciptakan Generasi Pragmatis

"Belakangan ini kami melihat ada fenomena di beberapa kampus, seperti pernyataan sikap beberapa akademisi maupun civitas perguruan tinggi yang tendensius serta beberapa kalangan mahasiswa yang menyatakan sikap untuk mendukung pasangan calon lain," imbuhnya.

Dalam rangka menyambut pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Aliansi BEM Se-Jakarta Raya menyampaikan sikap.

Adapun pernyataan sikap Aliansi BEM Se-Jakarta Raya sebagai berikut:

1. Mengajak mahasiswa dan segenap elemen bangsa untuk bersama-sama menciptakan suasana Pemilu yang damai dan penuh kegembiraan dengan cara mengutamakan pendidikan politik bagi masyarakat dan meningkatkan partisipasi Pemilu dengan menjunjung tinggi harmoni, damai, dan bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilihnya.

2. Menghargai dan menghormati perbedaan pilihan politik setiap individu. Menolak segala bentuk kampanye yang mengandung kebencian dan merendahkan martabat pihak lain sehingga menyulut konflik dan permusuhan. Perbedaan pandangan dan pilihan politik merupakan modal dalam memperkaya pemahaman sekaligus memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara.

3. Mengajak bersama-sama menangkal dan menghentikan berita palsu (hoaks) dan ujaran kebencian yang merusak iklim demokrasi dan mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dan bijak dalam menyaring informasi sebelum menyebarkannya, serta mengutamakan sumber informasi yang dapat dipercaya.

4. Menjaga keadaban publik dan mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan dan memperkuat ikatan persaudaraan dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Mari kita perkuat tali silaturahmi dan persaudaraan di antara kita, dengan sikap saling menghormati dan menerima perbedaan, termasuk dalam hal pilihan politik. Mengajak civitas akademika kampus dan segenap komponen bangsa untuk berperan serta dalam menghindari polarisasi di masyarakat yang mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Menolak politisasi kampus untuk kepentingan politik tertentu dan memecah belah. Sebaliknya, kampus mengajak menjaga kondusivitas sivitas akademik dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya Pemilu yang jujur, adil,aman, dan damai serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi positif dan iklim investasi yang kondusif demi kesejahteraan masyarakat.

Sejumlah ketua BEM dari sejumlah perguruan tinggi turut hadir saat menyampaikan pernyataan sikap tersebut.

Mulai dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, PTIQ Jakarta, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Universitas Sahid, Institut Kesehatan Indonesia, STAI Shalahuddin Al- Ayyubi, STAI Al- Aqidah Al- Hasyimiyyah, Universitas Nusa Mandiri, Institut Pembina Rohani Islam Jakarta, STAI Al- Hikmah. (mar1/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler