jpnn.com - jpnn.com -Jarak tempuh Merauke-Boven Digoel di Papua kini bertambah. Biasanya hanya ditempuh dalam hitungan jam, sekarang harus berhari-hari.
Jalan Nasional Trans Papua yang menghubungan dua daerah itu dalam kondisi rusak parah. “Sekarang ini bisa dilalui antara 3-4 hari. Tergantung nasib di jalan. Kalau cepat keluar dari kubangan lumpur, berarti bisa cepat,” kata Izak Wangge, salah seorang sopir angkutan umum Merauke-Boven Digoel saat ditemui Cenderawasih Pos di Terminal Pasar Wamanggu Merauke, Rabu (25/1).
BACA JUGA: Habis Pesta Dansa, Bentrok Sampai Bakar Motor dan Rumah
Izak menyebutkan, kerusakan jalan Trans Papua ini mulai dari Kali Mandom, perbatasan antara Kabupaten Merauke sampai Tanah Merah ibu kota Kabupaten Boven Digoel.
Sepanjang jalan itu menurut Izak, tercatat tujuh titik kerusakan yang paling parah. “Kerusakannya sudah lebih dari medan off road. Kadang membuat kami menangis saat melewati titik-titik itu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Markas Polsek Kamu Diserang Massa
Tujuh titik terparah itu menurut Izak berada di Kilometer 12 Kampung Kuda Boven Digoel, Kilometer 21 arah Boven Digoel, Kilometer 35 arah Boven Digoel, di Prabu Arah Asiki, Ujung Aspal Mandobo, dan Kampung Miri sebanyak dua titik.
Menurut Izak, kerusakan jalan ini tidak hanya membuat sopir dan kondektur menderita tapi juga penumpang khususnya anak-anak. Sebab, persiapan makanan yang dibawa selama perjalanan kadang tidak cukup. "Kemarin itu ada yang antar jenazah dari Boven Digoel menuju Merauke dan tiga hari baru bisa tiba,” ucapnya dengan nada prihatin.
BACA JUGA: Tegang, Dendam...Balas-balasan Membakar Kios
Kondisi jalan yang rusak berat ini, dibenarkan oleh sopir lainnya, Longginus Rooy, sopir angkutan Merauke-Boven Digoel. Menurut Longginus, kerusakan jalan darat Merauke-Boven Digoel ini membuat bahan makanan di Tanah Merah ibu kota Boven Digoel jadi mahal.
Sebab, jalan penghubung Merauke-Boven Digoel jadi putus, sehingga truk-truk pengangkut bahan makanan tidak bisa lewat lagi. “Kalau ada yang coba memaksa dari Asiki-Tanah Merah itu akan menemui banyak kendala di jalan,’’ jelasnya.
Sementara salah seorang penumpang, Yongki mengharapkan pemerintah kabupaten untuk bisa turun tangan menyikapi kesengsaraan yang dialami warga. “Betul itu jalan nasional. Tapi yang pakai warga Boven Digoel. Masyarakat minta dari pemerintah daerah bukan diaspal tapi tolong untuk lubang lumpur yang sudah menganga besar dan dalam itu ditimbun lagi. Pemerintah bisa minta tolong ke perusahaan-perusahaan yang buka kebun untuk mengerahkan alat beratnya memperbaiki jalan rusak itu,” ujarnya. (ulo/nat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Ngetik, Wartawan Diancam Mau Dibunuh Satpam
Redaktur & Reporter : Adek