Tolong Disimak Baik-baik Penjelasan PB IDI untuk Mencegah Terjangkiti Covid-19

Jumat, 02 Oktober 2020 – 23:30 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ekasakti Octohariyanto menyebut pentingnya menjaga imunitas tetap dalam keadaan baik selama pandemi Covid-19. 

Sebab, kata dia, imunitas kuat menjadi satu di antara cara agar virus tidak mudah masuk ke tubuh seseorang. Selain seseorang perlu juga menerapkan 3M seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dalam mencegah penularan Covid-19. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Peringatan Moeldoko untuk Gatot, Pangdam Jaya Ingatkan Para Purnawirawan, Kerasnya Jenderal Idham

"Di host itu bagaimana kondisi kita, kalau kita sehat, kadar agent atau enviroment akan menyumbang sedikit untuk bisa memengaruhi kita," kata Ekasakti dalam diskusi daring yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Jumat (2/10).

Adapun, Ekasakti menggunakan istilah agent sebagai entitas Covid-19. Sementara itu, environment yakni berkaitan dengan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) berperan dalam mencegah penyebaran virus.

BACA JUGA: IDI: Kasus Covid-19 di Indonesia Belum Mencapai Puncak

Kemudian istilah host yakni tubuh individu seseorang. Imunitas seseorang sangat berperan dalam mencegah infeksi Covid-19. 

"Kalau kita sakit, imunitas turun, kita stres, aktivitas berkurang, itu akan memudahkan yang namanya agent, mempengaruhi kondisi fisik kita," lanjut dia.

BACA JUGA: Simak Pesan Penting Joy Tobing agar Tak Terpapar Covid-19

Menurut Ekasakti, imunitas tubuh bisa ditingkatkan dengan konsumsi makanan sesuai porsi. Imunitas kuat tidak diukur berdasarkan banyaknya konsumsi karbohidrat dari seseorang.

"Jadi, ya, cukup nasi dalam porsi dua atau tiga kali sehari dan tidak perlu banyak,” ungkap dia.

Dalam konsumsi makanan ini, kata Ekasakti, seseorang perlu juga mempertimbangkan asupan protein dan lemak. Khusus untuk lemak, kadarnya perlu diperhatikan dengan ketat ketika mengonsumsi makanan.

"Jangan terlalu banyak gorengan, itu asam lemak tidak jenuh yang susah diurai, malah jadi sumber penyakit," pungkas dia. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler