jpnn.com - JAKARTA - Pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta sudah memasuki masa-masa injury time. Namun sejauh ini, PDI Perjuangan sebagai partai penguasa, belum memastikan siapa jagoan yang bakal diusung.
Berbagai kelompok di internal partai besutan Megawati Soekarnoputri itu kini semakin aktif mempropagandakan kandidat yang mereka jagokan. Yang paling terlihat bersemangat adalah kubu pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
BACA JUGA: Taufik Gerindra: Ahok Harus Diturunkan, Apapun Alasannya
Manuver kubu ini dinilai sudah melewati ambang kewajaran, dan dikhawatirkan mengganggu konsentrasi Bu Mega yang sedang mempertimbangkan siapa yang akan dicalonkan partai banteng itu.
"Megawati adalah politikus senior yang sudah banyak makan asam garam. Pada saat yang pas dia akan mengumumkan calon dari PDIP," ujar pengamat politik dari Kelompok Kajian dan Analisa Kebijakan Politik Indonesia, Hendri Satrio, Senin (19/9) pagi.
BACA JUGA: Diduga Tak Tahan Menjomblo, WN Tiongkok Coba Akhiri Hidup
Menurut Hendri, Mega tidak hanya sedang menghitung berbagai kemungkinan di pilkada DKI Jakarta saja, tetapi juga mempertimbangkan situasi politik yang akan terjadi di tahun 2019. "Mega tidak mau salah pilih, karena bisa menggagalkan rencana partai di level nasional pada tahun 2019," ujar Hendri.
Partai politik atau gabungan partai politik mendapat kesempatan mendaftaran pasangan calon di Pilkada Jakarta hingga Jumat (23/9). Sejauh ini ada sejumlah nama yang disebut-sebut sedang dipertimbangkan Mega, di antaranya adalah Ahok dan Tri Rismaharini. (dem/rmol/jpnn)
BACA JUGA: Murka ke Ahok, Prijanto: Kalau Gak Jadi Gubernur Lagi Mau Tak Taboki
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parade Cacian di Acara Mencari Pemimpin Santun
Redaktur : Tim Redaksi