Tolong, Warga yang Mengalami Kebutaan Setelah Vaksinasi ini Butuh Uluran Tangan

Jumat, 03 Desember 2021 – 00:32 WIB
Joko Santoso (38) bersama istrinya Titik Andayani (35) menunjukkan surat vaksinasi COVID-19 di rumahnya di Jalan Burung Gereja, Arjowinangun, Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021). (ANTARA/Vicki Febrianto)

jpnn.com, MALANG - Joko Santoso (38) mengalami kebutaan seusai vaksinasi COVID-19.

Joko tinggal di Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

BACA JUGA: Segera Terapkan Strategi Baru untuk Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19

Dia kini sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah maupun para dermawan yang peduli terhadap nasib keluarganya.

Menurut Titik Andayani (35), suaminya, tidak bisa kembali bekerja karena mengalami kebutaan setelah menjalani vaksinasi pada September 2021.

BACA JUGA: Lho, Jusuf Kalla Kok Malah Menganalogikan NU Seperti Waralaba?

"Saat ini suami tidak bisa bekerja, kemudian selanjutnya bagaimana? Kami mengharapkan adanya bantuan," ujar Titik di Kota Malang, Kamis (3/12).

Titik menuturkan, suaminya mengalami kebutaan sejak awal September 2021 dan hingga saat ini belum bisa kembali bekerja karena penglihatannya belum sepenuhnya pulih.

BACA JUGA: Waduh, Sekolah Kok Mirip Kandang Ternak

Menurut dia, pada masa awal suaminya mengalami kebutaan tetangga dan saudara sering memberikan bantuan.

Namun, selanjutnya Titik merasa tidak enak terus mendapat bantuan dari tetangga dan saudara.

"Maksud saya itu, pemerintah itu kok tidak ada bantuan yang turun-turun lagi," kata Titik.

Kondisi yang demikian mendorong Titik mengunggah kejadian yang menimpa suaminya ke grup Facebook bernama Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang) dengan harapan bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Malang.

"Awalnya saya berniat untuk diam-diam. Memang pada awalnya saya mendapatkan bantuan, tetapi saat ini tidak ada bantuan lagi," katanya.

Titik sudah menyampaikan harapannya kepada camat dan lurah setempat.

Dia berharap pemerintah setidaknya memberikan pekerjaan yang sesuai untuk suaminya.

"Saya minta diberi pekerjaan yang kira-kira cocok sama kondisi suami saya."

"Nanti rencananya akan diberi gerobak untuk berjualan. Itu juga tidak apa-apa," katanya.

Lurah Arjowinangun Andi Hamzah mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan rukun tetangga dan rukun warga untuk membantu Joko, termasuk mengupayakan biaya pengobatan Joko digratiskan.

"Kemudian kami juga sudah berkoordinasi dengan camat dan dinas terkait untuk langkah-langkah lanjutan," katanya.

Menurut dia, pihak kelurahan bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana juga sudah melakukan koordinasi untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok Joko dan keluarganya.

"Kami memikirkan itu juga, sehingga, saat itu kami juga salurkan sembako. Termasuk sampai hari ini," katanya.

Joko mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis pertama pada 3 September 2021.

Dia mendapat suntikan vaksin buatan AstraZeneca setelah hasil pemeriksaan menunjukkan dirinya sehat dan bisa menjalani vaksinasi COVID-19.

Setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19 Joko pulang ke rumah.

Setibanya di rumah dia merasa mual dan kemudian dua kali muntah.

Malam harinya, saat hendak menggunakan telepon genggam Joko merasa penglihatannya agak kabur.

Dia semula mengira hal itu terjadi karena mengantuk sehingga kemudian memutuskan untuk beristirahat.

Namun, keesokan harinya saat terbangun dari tidur, Joko tidak bisa melihat sama sekali.

Istri Joko lantas melaporkan kejadian itu ke ketua rukun warga dan Joko langsung dibawa ke rumah sakit. (Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler