Tommy Galang Dukungan untuk Gelar Pahlawan Soeharto

Kamis, 13 Mei 2010 – 12:38 WIB
JOGJA KARTA - Proses pemberian gelar pahlawan bagi mantan presiden Soeharto masih berada di Kementerian Sosial (Kemensos) dan belum diputuskanDisaat proses tersebut masih dibahas tim pemberi gelar dan tanda jasa Kemensos, keluarga Cendana mulai menggalang dukungan

BACA JUGA: Tiga Teroris Solo Diterbangkan ke Jakarta

Trah penguasa orde baru tersebut membentuk organisasi masyarakat (Ormas) yang dinamai Kiblat.

Sang putra bungsu Tomy Soeharto menjabat ketua dewan pembina ormas ini
Demi mendapatkan masa, Tomy menggandeng putra pejuang 45 yang dekat dengan ayahnya

BACA JUGA: PPATK Pasok Data Lagi ke Kemenkeu

Saat ini, Kiblat telah terbentuk di 33 provinsi dan 112 kabupaten/kota di Indonesia."Organisasi ini bukan politik
Kepentingannya, ingin menumbuhkan kembali rasa cinta kepada Soeharto dengan meneruskan kebijakan almarhum yang berguna bagi masyarakat," kata Hasan Widagdo, ketua tim formatur kepengurusan di Kota Jogja.

Setelah rasa cinta terhadap mantan penguasa orde baru tersebut tumbuh, kata Hasan, pemberian gelar pahlawan pun, akan dengan sendirinya diterima masyarakat

BACA JUGA: Gayus Tambunan Gugat Kementrian Keuangan

"Kami ingin mengubah stigma buruk masyarakat terhadap Pak HartoSeperti dengan pemberian bantuan kredit bagi pedagang di 33 pasar di Jogja," terang anggota DPRD Kota Jogja dari PPP tersebut.

Menurut Hasan, berbagai program yang berpihak terhadap masyarakat menengah ke bawah telah direncanakan pihaknyaJika di kota dengan memerangi rentenir melalui pemberian kredit, di daerah, peternakan sistem di Tapos bakal diadopsiEmpat kabupaten di DIJ bakal menjadi tujuan dari pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peternakan ini.

"Banjarnegara sudah kami survey dan saat ini sedang dikaji untuk didirikan pusat peternakan seperti di Tapos, BogorSelanjutnya, setelah kepengurusan di DIJ terbentuk, empat kabupaten akan menyusul," jelas Pristiawan, salah seorang tim formatur lain.

Pristiawan menjelaskan, demi mengembalikan memori ingatan masyarakat akan jasa-jasa Soeharto, Kiblat juga akan membuat dokumen jejak kepahlawanan Soeharto.

Pengamat politik dan sosiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito memiliki pandangan lain soal maraknya ormas berskala nasional iniArie dihubungi terpisah menjelaskan hal tersebut tak lepas dari upaya menggalang dukungan di politik pragmatis"Tujuannya jelas untuk mendongkrak popularitas," tandas Arie.

Arie juga melihat pemberian gelar tersebut merupakan hal yang sah di politik"Ormas ini sebagai mesin atau bahan baku yang dimanfaatkan oleh tokoh ini saat momentum pilihan presiden nanti," imbuhnyaArie menengarai pendirian ormas oleh tokoh-tokoh politik ini sangat erat kaitannya dengan tujuan akhir kesuksesan di politikPembentukan ormas ini pun dikatakannya sudah bisa dilihat melalui track record dari tokoh pendirinya"Saya bisa prediksi 90 persen tujuannya tetap ke arah politikMeski, mereka berkoar akan menyejahterakan masyarakat," tegas dosen UGM tersebut(eri/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Target Serang Mabes Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler