jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Sam'un Jaja Raharja mengungkapkan Golkar adalah partai karya dan kekaryaan.
Dia menyebut nilai-nilai dasar Golkar pada pengabdian untuk bangsa dan negara melalui karya dan pengabdian oleh para kadernya.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Tommy Soeharto Berpeluang Pimpin Golkar, Begini Catatannya
Golkar juga sepatutnya dipimpin mereka yang memahami proses perjalanan partai berlambang pohon beringin. Salah satu dari sejumlah nama yang patut diperhitungkan itu adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Sebab, dia mewarisi sifat, karakter, gaya kepemimpinan ayahnya yakni Presiden ke-2 RI Soeharto, berikut memahami perjalanan Golkar melalui proses yang berjalan secara alamiah.
BACA JUGA: Tommy Soeharto Berpeluang Maju Jadi Caketum Golkar
“Tommy memperoleh semua itu melalui dialog, pembicaraan, kedekatan personal dan interaksi intens yang berjalan sehari-hari dengan orang yang pernah membina Golkar,” kata Prof Sam'un pada Kamis (10/8/2023).
Dia menekankan Partai Golkar merupakan wadah yang paling cocok dengan DNA Tommy Soeharto.
BACA JUGA: Tommy Soeharto Dinilai Layak Pimpin Golkar
Sebab, Tommy telah melalui perjalanan panjang, sudah teruji dan partai ini adalah partai yang bersifat karya-kekaryaan.
Menanggapi soal pembiayaan hingga mencapai Rp 500-600 miliar untuk memilih pimpinan partai politik, Prof Sam'un mengatakan angka itu memang bukan jumlah yang kecil. Akan tetapi besaran angka itu jauh lebih kecil dibandingkan akumulasi manfaat yang akan didapatkan organisasi partai politik.
“Relatif, dalam arti kalau ditanggung renteng bersama jadi ringan. Kalau ditanggung pribadi ya bisa setengah triliun lebih, tetapi hasilnya kan bisa menggerakkan roda partai dan akumulasi manfaatnya jauh lebih besar,” katanya.
Prof Sam'un menyatakan itu terkait pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke12 RI Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech di Seminar Anak Muda untuk Politik di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, 31 Juli 2023 lalu.
Saat itu, JK menyebut untuk menjadi ketua umum partai politik di Indonesia butuh ongkos yang besar hingga Rp 500-600 miliar.
Pernyataan JK itu menyeruak di tengah munculnya dorongan digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Sejumlah nama yang didorong maju sebagai caketum dalam munaslub, di antaranya Luhut Binsar Pandjaitan, Bahlil Lahadalia dan Bambang Soesatyo. Terakhir ada nama Tommy Soeharto yang turut didorong maju.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari