Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott bertemu dengan pendukung James Ricketson, sutradara Australia yang ditahan di Kamboja atas tuduhan mata-mata dan menyerukan pembebasannya.

Abbott bertemu dengan warga bernama Roxanne Holmes, yang tinggal di daerah pemilihannya dan diadopsi oleh James Ricketson, beberapa dekade yang lalu.

BACA JUGA: Uskup Agung Adelaide Menolak Mengundurkan Diri

Politisi Partai Liberal yang kini tidak masuk dalam kabinet ini turut memberikan pesan dukungan bagi petisi online Holmes, yang sejauh ini mengumpulkan lebih dari 74.000 tanda tangan.

"James Ricketson seharusnya tidak dipenjara hanya karena menerbangkan drone fotografi dalam pertemuan politik di Kamboja dan dia seharusnya tidak ditahan selama 12 bulan tanpa tuduhan," tulis Abbott dalam petisi change.org.

BACA JUGA: Tempat Wisata Satwa di Bali Tak Penuhi Standar

"Pemerintah Australia harus tegas menunjukkan kepada pemerintah Kamboja bahwa sudah lewat waktunya untuk membebaskan dia dengan alasan kemanusiaan dan diizinkan kembali ke Australia." Photo: Anggota parlemen Tony Abbott bertemu dengan anak perempuan James Ricketson, Roxanne Holmes (kiri) dan saudaranya Lee Holmes (kanan). (Supplied: Lee Holmes)

BACA JUGA: Ilmuwan Australia Ini Dijuluki Manusia Semut

Ricketson dituduh melakukan spionase, yang tampaknya terkait dengan hubungannya dengan partai oposisi Kamboja.

Dia telah ditahan sejak penangkapannya pada 3 Juni tahun lalu. Permohonan jaminan tahanan luar yang dia ajukan ditolak serta tidak ada tanggal pasti untuk persidangannya.

Bulan ini Ricketson dipindahkan ke rumah sakit Penjara Prey Sar yang penuh sesak, karena keluhan infeksi dada dan keluhan lainnya.

Dia berada dalam sel yang dihuni bersama 126 tahanan lainnya.

Ricketson telah sering berkunjung ke Kamboja selama 20 tahun terakhir. Dia membuat film dokumenter dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga yang tinggal di jalanan atau di tempat pembuangan sampah.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop sebelumnya menulis surat kepada mitranya dari Kamboja, Prak Sokhon, namun isi surat itu belum diungkapkan.

Dari dalam penjara, Ricketson giat menulis surat yang mengeritik Pemerintah Australia dan kedutaan negara itu di sana. Photo: James Ricketson dituduh melakukan kegiatan spionase karena menerbangkan drone dalam sebuah aksi unjuk rasa politik. (Supplied)

Penangkapan Ricketson ini terjadi di tengah pemberangusan terhadap media dan kebebasan politik di Kamboja, menjelang pemilu 29 Juli 2018.

Perdana Menteri Hun Sen yang memerintah selama 33 tahun mengancam akan melancarkan perang saudara jika Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa kehilangan suara.

Mantan pejuang Khmer Merah itu menggunakan pengadilan untuk membubarkan partai oposisi utama dan memenjarakan pemimpinnya atas tuduhan makar, yang secara luas dianggap bermotif politik.

Australia menyerukan digelarnya pemilu yang bebas dan adil namun secara diplomatis dibatasi ruang geraknya oleh kesepakatan penempatan pengungsi ke Kamboja, yang telah memukimkan kembali tiga pengungsi dari Nauru.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Imigran Tak Dikurangi, Pauline Hanson Tarik Dukungan ke Pemerintah

Berita Terkait