Uskup Agung Adelaide Philip Wilson, yang kini terancam hukuman penjara dua tahun karena terbukti menutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, mengatakan dia akan berhenti sementara dari tugasnya. Namun dia tidak akan mengundurkan diri kecuali jika hal itu diperlukan.

Uskup Wilson berada di bawah tekanan untuk mundur dan hari ini merilis pernyataan bahwa ia akan berhenti sementara dari tugasnya pada hari Jumat.

BACA JUGA: Tempat Wisata Satwa di Bali Tak Penuhi Standar

"Sudah tepat bahwa, sejalan dengan temuan Yang Mulia, saya berhenti sementara dari tugas saya sebagai Uskup Agung," katanya.

"Sekarang saya sudah mengatur administrasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa urusan Keuskupan Agung dikelola secara bertanggung jawab. Oleh karena itu saya berniat berhenti sementara pada Jumat minggu ini setelah pengaturan tersebut dilakukan," katanya.

BACA JUGA: Ilmuwan Australia Ini Dijuluki Manusia Semut

Namun dia menolak mengundurkan diri, dengan alasan bahwa dia hanya akan mempertimbangkan pilihan itu jika memang harus melakukannya.

"Jika suatu saat nanti hal itu diperlukan atau tepat bagi saya untuk mengambil langkah-langkah yang lebih formal, termasuk dengan mengundurkan diri sebagai Uskup Agung, maka saya akan melakukannya," katanya.

BACA JUGA: Jumlah Imigran Tak Dikurangi, Pauline Hanson Tarik Dukungan ke Pemerintah

Wilson dinyatakan bersalah oleh pengadilan kemarin dan terancam hukuman penjara karena tidak melaporkan perbuatan pastor pedofil Jim Fletcher kepada pihak berwenang pada tahun 1970-an.Wilson berharap yang terbaik

Kasus ini sekarang dipandang sebagai putusan bersejarah. Para pengacara memperkirakan putusan pengadilan ini bisa memicu penuntutan lainnya atas tindakan menutupi pelecehan seksual di lingkungan gereja.

Dalam pernyataannya, Uskup Wilson berharap yang terbaik kepada umat Katolik. "Saya ingin meyakinkan semua orang bahwa urusan Keuskupan Agung akan dikelola dengan baik tanpa kehadiran saya," ujarnya.

Menteri Utama Australia Selatan Steven Marshall mengatakan Wilson telah mengambil "satu-satunya jalan yang tersedia", tetapi dia tak mau berbicara tentang pengunduran diri Wilson.

"Dia berhenti sementara saat ini. Saya pikir itu satu-satunya pilihan yang tersedia baginya. Saya kira posisinya tidak bisa dipertahankan ketika dia dinyatakan bersalah," katanya.

"Kita tunggu apa yang akan dilakukan gereja, tindakan apa yang akan mereka ambil dan apakah akan ada banding atau tidak," ujarnya.

"Kurasa masih ada waktu yang tersedia dalam kasus ini," tambahnya.

The Truth, Justice and Healing Council yang didirikan oleh gereja untuk menanggapi komisi khusus penyelidikan pelecehan seksual anak-anak, sebelumnya telah menyatakan posisi Wilson tidak dapat dipertahankan.

"Sangat jelas bahwa dia harus mundur," kata CEO lembaga itu, Francis Sullivan, kepada ABC Radio Adelaide.

"Jelas Uskup Agung Wilson memiliki hak hukum untuk dipertimbangkan. Namun dia tahu betul bahwa dalam Gereja Katolik, bahkan ketika seseorang menghadapi tuduhan di masalah ini, mereka mengundurkan diri dari tugasnya," katanya.

"Kepemimpinan Gereja Katolik perlu menunjukkan bahwa hal ini bukan urusan biasa, bahwa komisi khusus dan temuan lainnya akan ditanggapi secara serius dan ditindaklanjuti," tambahnya.

Wartawan Amerika Walter Robinson, yang mengelola "Spotlight Team" pada suratkabar Boston Globe pada tahun 2000-an, mendesak Uskup Wilson dan pastor bersalah lainnya untuk "dijebloskan ke penjara".Hukuman lebih berat

Pastor Frank Brennan, yang mengetuai Catholic Social Services Australia, mengatakan sangat penting bagi reputasi gereja jika Wilson membuat keputusan yang tepat.

"Dia harus tetap berhenti sementara samping dari semua peran episkopal, baik lokal atau nasional, kecuali dan sampai pengadilan banding membatalkan keputusan bersalahnya," kata Brennan.

"Komisi khusus sudah menjelaskan bahwa yang kita inginkan adalah transparansi dan hal itu telah diperjelas di dalam gereja kami," ujarnya.

Setelah putusan pengadilan, Uskup Agung Wilson merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa dia akan mempertimbangkan posisinya.

Seorang penelepon ke ABC Radio Adelaide mengaku dari dewan sekolah Katolik mengatakan keuskupan mereka kaget karena Wilson tidak segera mundur.

"Pernyataan dari Keuskupan itu membuat kami semua sangat kaget karena tidak mengandung pengunduran diri. Posisinya tidak bisa dipertahankan," katanya.

"Anak-anak saya sedang mempersiapkan sakramen mereka saat ini, komuni dan konfirmasi mereka. Mereka melihat bahwa kepala Gereja Katolik di Australia Selatan telah divonis untuk sesuatu seperti ini. Itu sangat sulit untuk dijelaskan kepada mereka," paparnya.

"Ini bukan hal yang kami keluarga Katolik muda inginkan dari gereja kontemporer," tambahnya.

Senator Partai Hijau Sarah Hanson-Young menyarakan adanya hukuman yang lebih berat terhadap mereka yang menutupi pelecehan seksual.

"Itu rekomendasi dari komisi khusus. Kita harus segera menindaklanjutinya," katanya.

"Pemerintah Federal harus hadir hari ini dan mengatakan mereka akan memberlakukan UU untuk memastikan tindakan menyembunyikan dan menutupi pelecehan anak-anak tidak dapat diterima," katanya.

Politisi lokal Connie Bonaros mengatakan kini saatnya memberlakukan UU untuk menghentikan para pastor berlindung di balik kerahasiaan pengakuan dosa, sebagai alasan untuk tidak melaporkan kejahatan kepada polisi.

"Komisi khusus telah mendengar banyak sekali contoh anak-anak yang sangat dilecehkan di bilik pengakuan dosa," katanya.

"Menganggap bahwa bilik pengakuan dosa itu harus tetap menjadi tempat suci itu di luar harapan kita," tambahnya.

Dia mengatakan Uskup Wilson telah bertindak tepat dengan mundur sementara.

Marshall mengatakan pemerintahannya siap meninjau perundang-undangan yang ada jika hal itu diperlukan.

"Belum ada yang menunjukkan adanya kelemahan hukum di Australia Selatan namun jika ada bagian yang perlu kita tinjau, kami tentu siap melakukannya," ujarnya.

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikle ABC Australia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua RS di Victoria Tutup Karena Kelebihan Pasokan

Berita Terkait