Mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott mengatakan Nauru sudah secara tidak adil digambarkan sebagai tempat yang penuh kekerasan dan kejam alias "lubang neraka" padahal sebenarnya tempat itu "sangat menyenangkan".

Tony Abbott menanggapi desakan yang terus berkembang untuk mengeluarkan anak-anak pencari suaka dari pulau Pasifik.

BACA JUGA: Turnbull: Memindahkan Kedutaan Ke Jerusalem Akan Picu Reaksi Sangat Negatif Dari Indonesia

"Nauru bukan lubang neraka bagaimanapun situasinya. Saya sudah ada di sana," kata Abbott kepada stasiun radio 2GB.

"Jika Anda suka tinggal di daerah tropis, itu adalah pulau yang sangat, sangat menyenangkan."

BACA JUGA: Polisi Temukan Laboratorium Sabu Rahasia Berskala Industri Di Adelaide

Kelompok-kelompok medis termasuk Asosiasi Medis Australia dan Medicin Sans Frontieres (Doctors Without Borders) telah menyerukan dilakukan segera pemindahan anak-anak dari pulau itu.

MSF mengatakan situasi mereka sangat "putus asa" dan fasilitas kesehatan mental di pulau itu tidak mampu mengatasinya.

BACA JUGA: Rumah Berjamur Jadi Isu Para Penyewa di Australia

Dokter MSF mengatakan dalam beberapa keadaan, anak-anak pencari suaka  dalam keadaan setengah-koma, mengompol dan tidak dapat berbicara.

Namun, Tony Abbott mengatakan fasilitas medis di Nauru lebih baik daripada yang tersedia di beberapa kota di Australia.

Dan dia mengatakan, membawa anak-anak ke Australia akan mendorong penyelundup manusia.

"'Anak-anak di luar Nauru' adalah slogan yang bagus, tetapi itu adalah panduan yang mengerikan untuk kebijakan," katanya.

"Jika kami tidak diizinkan untuk memiliki anak-anak di Nauru, maka [orang-orang yang menyelundupkan akan mengatakan] bawa serta beberapa anak saja dan Anda secara otomatis akan tiba di Australia." Photo: PM Scott Morrison memgatakan pemerintah telah mengurangi jumlah anak di Nauru. (AAP: Department of Immigration)

Menyinggung warga Nauru

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Pemerintah Australia telah mengeluarkan anak-anak dari Nauru tetapi tidak "bersikap terbuka" tentang hal itu.

"Kami telah mengurangi populasi anak-anak di Nauru," katanya.

"Jumlahnya berkurang dari 30 orang hanya dalam beberapa minggu terakhir dan jumlahnya sekarang kurang dari 50."

Dia mengatakan beberapa komentar tentang standar hidup di Nauru tidak membantu dan dia mendesak orang untuk "menunjukkan rasa hormat".

"Ada 10.000 orang Nauruan yang tinggal di Nauru. Itu rumah mereka," kata Scott Morrison.

"Mereka terus terang sedikit tersinggung tentang cara orang berbicara tentang rumah mereka.

"Di situlah mereka memilih untuk hidup dan mereka merasa sangat bangga dengan rumah mereka."Pencari suaka 'tidak senang'

Oposisi Federal mengatakan banyak pencari suaka dan pengungsi yang tinggal di Nauru telah kehilangan harapan.

Di pemerintahan, Partai Buruh menerapkan kebijakan yang mengarah pada penahanan lepas pantai.

Namun, frontbencher buruh, Tanya Plibersek, mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak perlu begitu lama memukimkan mereka.

"Para pengungsi dan pencari suaka yang sudah ada di sana sekarang selama lima tahun tidak akan bahagia," katanya.

"Mereka mencari kemantapan, stabilitas, sebuah masa depan."

Senator dari Partai Hijau Sarah Hanson-Young mengatakan jika Abbott menyukai Nauru, dia harus tinggal di sana.

"Jika Tony Abbott berpikir Nauru sangat" menyenangkan "mungkin dia bisa bertukar tempat dengan anak-anak yang dikurung di sana dalam tahanan," katanya di Twitter.

Pemerintah mengatakan anak-anak di Nauru tidak dikurung, dan tinggal di komunitas Nauruan.

Data Bank Dunia menyebutkan Nauru sangat bergantung pada bantuan asing, dimana negara kecil ini menerima US $ 23 juta dalam bentuk bantuan internasional pada tahun 2016 lalu.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Tewas Karena Dehidrasi Ketika Hiking di Australia Barat

Berita Terkait