jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendy dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp 220,4 miliar di Terminal Kontainer Jakarta Internasional (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/4).
Komoditas pertanian yang dilalulintaskan melalui pelabuhan Tanjung Priok dan Bandar Udara Soekarno Hatta ini terdiri dari 72 jenis dengan total volume 7,1 ribu ton menuju 41 negara sekaligus.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Lepas Ekspor Komoditas Pertanian ke 41 Negara
“Saya berharap kegiatan ekspor pertanian ini dapat bersinggungan langsung dengan seluruh kalangan masyarakat hingga ke petani, sehingga otomatis dapat ikut menentaskan kemiskinan,” kata Muhadjir.
Dia mengungkapkan kehadirannya dalam pelepasan ekspor pertanian tersebut untuk memastikan bahwa yang dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam upaya mengangkat harkat martabat masyarakat Indonesia khususnya petani.
BACA JUGA: Data BPS: Januari-Februari 2021, Ekspor Pertanian Tumbuh 8,81 Persen
Sementara, Syahrul Yasin Limpo mengatakan kehadiran Menko PMK Muhadjir menjadi momentum positif dalam menjaga kinerja pembangunan dan ekspor pertanian, khususnya di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Hari ini kami memastikan bahwa hadirnya Menko PMK di sini merupakan bagian dari tugas negara dan perintah Bapak Presiden bahwa seluruh menteri dalam kabinet harus dapat bekerja sama dengan baik, dan berusaha mengoptimalkan semua langkah untuk mengawal kepentingan bangsa," kata Syahrul.
BACA JUGA: Mentan, Mendag, dan Menteri BUMN Lepas Ekspor Produk Pertanian Jatim Senilai Rp 140 Miliar
Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu menuturkan keberhasilan ekspor pertanian membuktikan negara sangat kaya dengan beragam komoditas.
Selain itu, tegas dia, membuktikan bahwa produk pertanian Indonesia dibutuhkan dunia. Kemudian, menjadi peluang terus berinovasi dalam produk pertanian sehingga bisa memenuhi kebutuhan negara lain.
“Keberhasilan ekspor komoditas pertanian yang dilakukan hari ini dapat menjadi bukti bahwa produk pertanian Indonesia selalu hadir dan dibutuhkan hingga ke pasar dunia,“ ungkapnya
Syahrul menuturkan pada saat keterbatasan akibat pandemi Covid-19, seluruh insan pertanian termasuk yang berada di DKI Jakarta dan daerah sekitarnya, tetap bekerja dan berproduksi. “Saya sangat mengapreasi,” tegasnya.
Ekspor Perdana Produk Olahan Hewan ke India
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil yang juga hadir dan mendampingi Menko Muhadjir dan Mentan Syahrul, menjelaskan pada pelepasan ekspor ini terdapat ragam komoditas baru yakni pakan hewan kesayangan sebanyak 15 ton senilai Rp 891,8 juta tujuan India.
"Tentunya dengan iklim, layanan dan kemudahan yang terus diberikan serta adanya inovasi teknologi pertanian ke depan harapannya makin banyak lagi komoditas baru dapat menyusul komoditas SBW, porang, dan rempah-rempah yang berjaya di pasas ekspor," jelas Jamil.
Menurut dia, secara nasional seluruh jajaran Karantina Pertanian di 50 tempat pengeluaran baik pelabuhan, pos lintas batas dan bandar udara di Indonesia juga melalukan fasilitas ekspor terhadap 140 produk tumbuhan dan sembilan produk hewan dengan total volume 44,2 ribu ton senilai Rp. 1,22 triliun ke 94 negara tujuan.
"Tugas kami, sesuai undang-undang perkarantinaan adalah memastikan komoditas ekspor ini sehat, aman, dan sesuai dengan persyaratan sanitari dan fitosanitari di negara tujuan, sehingga diterima dan memiliki daya saing yang tinggi," pungkas Jamil.
Pelepasan ekspor itu juga dihadiri dan disaksikan Ketua Komite II DPR Yorrys Raweyai, pejabat dari Kementerian Koordinator Perekonomian, pejabat eselon 1 di lingkup Kementan dan Pelabuhan Tanjung Priok. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy