TOP! Hanya Butuh 11 Menit Polisi Ganyang Teroris

Sabtu, 16 Januari 2016 – 21:18 WIB
Polisi bersenjata di area peledakan bom di kawasan Sarinah, Kamis (14/1). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan kronologis pengungkapan aksi teror dan penembakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

Aksi itu berlangsung di tiga tempat. Pertama ledakan bom bunuh diri di dalam  Starbucks Coffee. Kemudian ledakan di pos polisi lalu lintas Sarinah, Thamrin, dan baku tembak serta pelemparan granat di parkiran Starbucks.

Aksi tersebut telah menimbulkan korban dan kerugian materi. Haiti menjelaskan, 26 korban mengalami luka.

Sebanyak 19 di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Tujuh lainnya sudah pulang karena hanya mengalami luka ringan.

Tak cuma itu, tujuh orang lainnya dinyatakan tewas. Lima di antaranya diduga pelaku. Dua lainnya termasuk satu warga Kanada, menjadi korban meninggal dunia.

Haiti menegaskan, saat ini empat pelaku sudah teridentifikasi. "Yang satu lagi masih dalam proses identifikasi," kata Haiti saat jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (16/1).

Ledakan itu menimbulkan kerugian materi. Antara lain, kerusakan pos polisi, mobil Karo Ops Polda Metro Jaya karena lemparan bom dan tentunya cafe Starbucks.

Modus operandi yang dilakukan adalah dengan melakukan bom bunuh diri di dalam cafe Starbucks. "Ledakan pertama terjadi pukul 10.39 WIB," katanya. Data itu berdasarkan rekaman CCTV.

Kemudian, terjadi ledakan di pos polantas serta penembakan dan pelemparan bom di depan Starbucks.  "Terjadi tembak menembak antara petugas kepolisian dengan pelaku pada saat 10 menit setelah ledakan pertama," katanya.

Dalam aksi itu, polisi akhirnya bisa melumpuhkan pelaku. Polisi membutuhkan waktu sekitar 11 menit untuk melumpuhkan pelaku yang melawan dengan tembakan dan pelemparan bom.

"Dua pelaku bisa dilumpuhkan dengan tembakan pada pukul 11.01.51 WIB. Jadi, upaya penangkapan pelaku berlangsung 11 menit dari ledakan pertama," paparnya.

Kemudian, petugas melakukan sterilisasi gedung-gedung di dekat tempat kejadian perkara. Hal ini untuk meyakinkan bahwa para pelaku sudah tidak ada yang bersembunyi di TKP dan sekitarnya.

Dalam penyisiran itu, polisi berhasil menemukan bom yang diduga berdaya ledak besar dan belum diledakkan. "Ada bom yang belum sempat diledakkan," katanya.

Polisi juga menemukan senjata api jenis pistol. Kemudian empat proyektil di tubuh korban dan selongsong peluru dari berbagai kaliber. "Polri cepat menangani sehingga dalam waktu singkat dapat melumpuhkan dan menindak para pelaku," kata Haiti.

Karenanya, kata dia, dari penanganan pelaku yang cepat itu jumlah korban bisa diminimalisir.  (boy/jpnn)

BACA JUGA: Begini Kalimat Pujian Luhut Panjaitan untuk Polisi

 

 

BACA JUGA: Hayo lo! Fahri Terancam Dijerat Pasal Menghalangi Penegak Hukum

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Dalam Surat Tugas Geledah, Tak Tertulis Nama Cristian

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfudz Siddiq: Kawan Damayanti Banyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler