TOP! Penyaluran KUR Lampaui Target

Senin, 14 November 2016 – 09:37 WIB
ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - DENPASAR - Tahun 2016 PT Bank Indonesia Tbk wilayah Bali ditargetkan mampu menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 4,4 Triliun. Hingga bulan Oktober 2016, total KUR yang telah disalurkan Bank BRI sudah mencapai angka Rp 4,6 Triliun.

Demikian diungkapkan Pemimpin Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Wilayah Denpasar, Dedi Sunardi beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Perih Mata Ini Lihat Harga Cabai Naik 100 Persen...

Menurut Dedi, hingga bulan Oktober 2016, target penyaluran KUR di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, baik KUR mikro maupun KUR ritel sudah mencapai Rp 4,6 Triliun.

“Hingga bulan Oktober 2016, target penyaluran KUR untuk wilayah Denpasar sudah melampaui target yang ditentukan pemerintah dengan jumlah debitur sebanyak 215 ribu,” katanya seperti dilansir Bali Express (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Festival Bahari Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Sementara itu, untuk realisasi di Bali untuk debitur sebanyak 99 ribu dengan plafon Rp 2,4 Triliun. Sedangkan Khusus untuk KUR retail, pencapaiannya telah melampaui target. Target debitur KUR retail sekanwil Denpasar 2.664 Debitur dengan target plafon Rp 532 Miliar.

Meskipun penyaluran KUR di Bali melampaui target, namun Rasio Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah BRI Kanwil Denpasar pun masih terjaga hingga saat ini.

BACA JUGA: Wonderful Indonesia Bakal Ramaikan Bandara AP II

“Hingga saat ini kondisi NPL kami relatif kecil yakni ada di bawah angka 2 persen, karena kondisi pasar di Bali relatif stabil,” ungkapnya.

Meskipun penyaluran KUR di Bali tercatat melampaui target, namun beberapa pelaku UMKM di Bali mengaku jika kondisi pasar di Bali belum sepenuhnya stabil karena daya beli masyarakat relatif masih rendah.

Made Rusmini, salah seorang pedagang kerajinan di pasar Kumbasari menyatakan jika kondisi perekonomian di Bali saat ini belum sepenuhnya membaik sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat saat ini belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.

“Kondisi pasar saat ini masih sepi, memang banyak wisatawan yang datang ke Bali, tetapi konsumsi produk dari wisatawan ataupun masyarakat saat ini belum sepenuhnya stabil sehingga daya beli masih rendah,” katanya.(JPG/gek/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target Wisman 2017, Kemenpar Sapa Divers di DEMA Las Vegas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler