Topan Earl Bukan yang Terakhir

Minggu, 05 September 2010 – 13:38 WIB
FLORIDA - Angin topan Earl yang bertiup dari Samudra Atlantik, merupakan badai besar kedua dalam musim badai Atlantik tahun iniSebelumnya, angin topan Alex telah lebih dulu menyapu Semenanjung Yukatan dan Teluk Meksiko

BACA JUGA: Malaysia Tuduh Petugas DKP Peras Nelayan

Diperkirakan sampai 30 November nanti, Atlantik masih melahirkan beberapa badai dan angin topan
Skalanya pun bermacam-macam.

Menurut Richard Black, jurnalis lingkungan BBC, musim badai Atlantik kali ini menghasilkan lebih banyak angin topan daripada periode 1.000 tahun sebelumnya

BACA JUGA: PBNU Himbau SBY Berani Hadapi Malaysia

Bahkan, Jurnal Nature menyebut musim badai kali ini sebagai yang paling produktif
Mengapa demikian?

"Fenomena ini sedang hangat dibicarakan

BACA JUGA: RI Optimis Unggul di Perundingan Kinabalu

Pakar-pakar dari kelompok berbeda, menggunakan sistem yang tidak sama dan menghasilkan berbagai kesimpulan tentang ini," kata Michael Mann dari Penn State University.

Biasanya, lanjut Mann, para pakar menyelidiki endapan yang ditinggalkan badai-badai Atlantik sebagai jejakEndapan semacam itu sering dijumpai di pesisir Amerika Utara dan Kepulauan Karibia"Apapun hasil penyelidikan para pakar, yang jelas, riset mereka memberikan kontribusi yang sangat besar bagi data palaeoclimatic," lanjut MannDia tidak menampik bahwa dampak perubahan iklim juga cukup mempengaruhi musim badai tahun ini.

Menurut Mann dan timnya, ada tiga faktor penting yang cukup menentukan formasi badaiYakni, suhu permukaan laut di Samudra Atlantik, siklus El Nino/La Nina di Samudra Pasifik sebelah timur, serta siklus iklim alami Osilasi Atlantik Utara (North Atlantic Oscillation)"Meski periodenya sama, faktor pembentuk badainya berbedaKarena itu, musim badai 1.000 tahun yang lalu berbeda dengan musim badai 1.000 tahun berikutnya," kata Mann.

Kendati demikian, dampak yang dimunculkan badai-badai tersebut hampir selalu samaKerusakan gedung, jalan dan jembatan, hampir selalu menyertai fenomena alam tersebutKorban jiwa pun tidak jarang mengikutiDampak lain adalah pemadaman listrik, serta terganggunya jadwal penerbanganSeperti yang terjadi pekan lalu di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) akibat angin topan KompassuTidak kurang dari 200 jadwal penerbangan di Negeri Sakura terpaksa dibatalkan.

Evakuasi warga juga hampir selalu menyertai badaiKarena arahnya yang tidak bisa dipastikan, sejumlah besar warga di sekitar area terdampak biasanya diungsikan jauh-jauh hariAkibatnya, aktivitas kerja, bisnis dan studi masyarakat tergangguBelum lagi, hujan deras yang menyertai badai itu, mengakibatkan banjir dan tanah longsor(hep/c7/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebanon Adukan Spionase Israel ke PBB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler