PBNU Himbau SBY Berani Hadapi Malaysia

Sabtu, 04 September 2010 – 22:34 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, menghimbau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mendesak Malaysia meminta maaf kepada IndonesiaPermintaan maaf katanya, terutama perlu disampaikan atas pelecehan kedaulatan bangsa dan negara oleh Polisi Diraja Malaysia, yang telah melakukan pelanggaran perbatasan dan penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Sebagai kepala negara dan pemerintahan, SBY harus tegas dan berani menghadapi Malaysia

BACA JUGA: RI Optimis Unggul di Perundingan Kinabalu

PBNU menghimbau agar Presiden bersikap tegas dan berani menghadapi Malaysia, karena kita ada di pihak yang benar," tegas Said Aqil Siradj kepada wartawan, saat berbuka puasa bersama dengan para ulama, duta besar negara sahabat dan pengurus PBNU, di Gedung PB NU Jl Kramat Raya 164, Jakarta, Sabtu (4/9/).

SBY, lanjut Said Aqil Siradj, harus mengatakan bahwa 'kamu' (Malaysia) terbukti salah dan untuk itu harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia
"Jangan seperti sekarang, yang terkesan lebih ketakutan dan minder menghadapi Malaysia

BACA JUGA: Lebanon Adukan Spionase Israel ke PBB

Padahal Indonesia dalam posisi yang benar," katanya.

Menurut Said Aqil, pelanggaran yang dilakukan Malaysia jelas menyangkut harkat dan martabat kedaulatan bangsa Indonesia
Oleh karena itu, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar kedaulatan, maka SBY selaku Presiden harus tegas menghadapi setiap negara lain yang mencoba-coba melecehkan kedaulatan negara itu.

Turut hadir dalam acara buka puasa bersama tersebut, antara lain Wakil Ketua Umum PBNU KH As'ad Ali Said, Sekjen PB NU H Iqbal Sullam, Enceng Sobirin, serta Mun'im DZ

BACA JUGA: Spiderman Diadili di Australia

Juga ada Menakertrans Muhaimin Iskandar, serta Menteri PDT, A Hilmy Faishal Zain(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Bisa Makan Makanan Padat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler