jpnn.com - PARIS – Instruksi Menteri Pariwisata (Menpar) ke jajarannya untuk menggandeng tour operator and tour travel top Eropa terus direalisasikan. Kamis (8/9), Kementerian Pariwisata bersama jaringan Hotel Accor Group yang berpusat di Paris menggelar pertemuan tahunan (annual meeting) dengan TUI France di Sofitel Hotel, Lyon.
Dalam pertemuan segitiga antara Kemenpar-TUI dan Accor itu, ketiga pihak sepakat untuk bersama-sama mengeksplorasi dan memasarkan paket wisata ke Indonesia. “Kami saling presentasi dari tiga pihak,” kata Eka Moncarre selaku Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di Paris.
BACA JUGA: Penguatan ICT Perusahaan, Pelni Gandeng Telkom
Di hadapan 85 direktur dan staf TUI Prancis, Mr.Jean Claude Balanos selaku direktur Group Hotel Accor Prancis dan Eropa mengawali presentasi dengan memperkenalkan produk-produk terbaru group Accor di Indonesia. TUI Travel PLC, group travel operator Inggris yang berpusat di Crawley, West Sussex dan terdaftar di London Stock Exchange juga menyampaikan materinya.
TUI merger dengan First Choice Holidays PLC. Sekarang mereka sudah beroperasi di 180 negara dan mengklaim memiliki 30 juta customers.
BACA JUGA: Tim Pengendali Inflasi Makin Mendesak
Sedangkan Eka Moncarre menyodorkan materi presdentasi dengan tiga poin utama. Pertama tentang Indonesia secara umum yang merupakan negara maritim terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Berbagai destinasi wisata di Indonesia juga mendapat peringkat atas berdasarkan penilaian juri ataupun lembaga pemeringkat global.
Eka menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan potensi wisata bahari yang tidak ada bandingannya, dan punya populasi terbesar keempat di dunia, yakni 250 juta orang. Indonesia juga memiliki lebih dari 300 suku dan 742 bahasa.
BACA JUGA: Sebulan Dijatah Tiga Tabung Elpiji 3 Kg
Ia menegaskan, Indonesia adalah destinasi yang menawarkan 1001 tematik dan kaya dengan alam dan kebudayaan. “Saya mempresentasikan sepuluh alasan mengapa wajib travelling ke Indonesia. Ada sepuluh destinasi indah dan wajib dikunjungi. Sepuluh destinasi baru prioritas yang nggak kalah serunya,” jelas Eka.
Presentasi diakhiri dengan pemutaran video promosi Wonderful Indonesia dalam bahasa Prancis. Presentasi ini ditujukan untuk memberikan gambaran yang lebih utuh tentang perkembangan pariwisata Indonesia dalam dua tahun terakhir. Sangat atraktif, berkembang sangat maju berkembang, dan memiliki atmosfer yang kondusif baik untuk berwisata maupun berinvestasi di sektor pariwisata.
“Kami juga memotivasi commercial team dengan product, reservation, marketing untuk traveling Indonesia agar lebih giat. Indonesia itu luas. Ada Bali and beyond berpotensi untuk market Prancis,” ungkap dia.
Bulan Juli 2016, jumlah wisatawan Prancis yang ke Indonesia mencapai 32.855 orang. Angka itu mengukuhkan Prancis menempati urutan pertama dibandingkan negara Eropa lainnya seperti Inggris, Jerman dan Belanda.
Ada peningkatan 27 persen dalam hal jumlah wistawawan asal Prancis pada Juli 2016 dibandingkan bulan yang sama tahun 2015. Karenanya, training dan presentasi ke tour operator travel Prancis pun sangat penting untuk mempromosikan Wonderful Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Eropa, Australia, Timur Tengah dan India memang mengalami kenaikan. Namun, yang paling spektakuler adalah kunjungan wisman dari Tiongkok.
“Semua punya market, semua punya kesukaan, ada yang kelas atas, ada yang kelas menengah. Bagi kami jumlah itu masih penting, karena dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Thailand, kita masih jauh tertingga dalam jumlah dan kualitas,” kata Arief di Jakarta.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Limit Saldo E-Money Naik Jadi Rp 10 Juta
Redaktur : Tim Redaksi