jpnn.com - TOKYO - Produsen mobil asal Jepang, Toyota menarik 1,9 juta unit Prius Hybrid dari seluruh dunia karena adanya malfungsi yang dapat menyebabkan kendaraan melambat secara tiba-tiba. Masalah yang dapat menyebabkan pelambatan laju mobil itu ada pada perangkat lunak untuk mengontrol konverter daya.
"Dalam kasus-kasus tertentu, sistem hybrid mungkin mati dan kendaraan akan berhenti, ketika sedang berjalan," tulis keterangan resmi Toyota, Selasa (12/2).
BACA JUGA: Pembajak Pesawat Jadi PM Nepal
Produsen mobil terbesar di dunia ini menambahkan bahwa malfungsi itu bisa memicu lampu peringatan di kendaraan dan masuk ke dalam mode failsafe. Artinya, mobil akan tetap berjalan namun dengan daya yang minimal.
"Mobil bisa berhenti ketika dikendarai, tetapi tidak secara tiba-tiba. Tetap akan berjalan kemudian melambat dan akhirnya berhenti," sambungnya.
BACA JUGA: Putus Hubungan Listrik
Toyota menemukan persoalan itu pada 400 Prius. Rinciannya, 300 kasus di Jepang dan 90 di Amerika Utara. Namun, tidak ada kecelakaan fatal yang menimbulkan korban akibat masalah ini.
Toyota dan mobil Jepang lainnya diterpa sejumlah isu penarikan massal dalam beberapa tahun terakhir. Kasus itu pun merusak reputasi yang telah lama dipegang Toyota atas kualitas dan keselamatan kendaraan produksinya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Tanpa Label Sehat, Jutaan Kg Daging Sapi Ditarik dari Peredaran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi New York Ungkap Sabung Ayam Berhadiah Rp 120 Juta
Redaktur : Tim Redaksi