TPG Hanya untuk Guru Berprestasi? Dudung PGRI: Ah, Jangan Melucu

Minggu, 31 Januari 2021 – 07:40 WIB
Ketua PB PGRI Dudung Nurullah Koswara bicara soal Tunjangan Profesi Guru atau TPG. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara mengaku menerima sejumlah pesan WhatsApp yang intinya menyoal tentang TPG (tunjangan profesi guru).

Menurut dia, bila ada pihak-pihak tertentu melakukan test the water pada TPG maka tidaklah tepat.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Kemendikbud untuk Seluruh Guru terkait TPG, Alhamdulillah

"TPG bukan lucu-lucuan. Sangat tidak nyambung bila TPG hanya untuk guru berprestasi seperti yang ramai dibahas di grup WhatsApp guru," kata Dudung kepada JPNN.com, Minggu (31/1).

Dalam UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, lanjutnya, tidak ada teks yang mengatakan TPG hanya untuk guru berprestasi.

BACA JUGA: Soal TPG, Pimpinan Organisasi Guru Menyampaikan Peringatan Keras kepada Pemerintah

Jadi jangan melucu terkait TPG. Fakta di lapangan tidak sedikit guru berprestasi tetapi tak disukai anak didik. 

Dia menambahkan, guru berprestasi ada yang tak kontributif kepada anak didik.

BACA JUGA: Penjelasan Kepala BKN soal SPMT PPPK dan Gaji Pertama

Menurut Dudung, ada guru berprestasi yang hanya jadi 'tukang lomba' dan tidak sempat melayani anak didik.

"Bila pemerintah atau Kemendikbud menganggap semua guru berprestasi kontributif pada peningkatan layanan untuk anak didik, tunggu dulu!."

Dia menyebutkan, sejumlah guru berprestasi tidak aktif di organisasi profesi, padahal amanah undang-undang. Artinya mereka melanggar undang-undang.

"Ngilu bila ada komedi bahwa yang dapat TPG hanya guru berprestasi. Guru  berprestasi ada yang 'pelanggar' undang-undang dan tak disukai anak didik," tegasnya.

Pelanggar undang-undang, menurut Dudung, karena tidak aktif  di organisasi profesi sesuai UU Guru dan Dosen.

Tidak sedikit guru berprestasi yang hanya peduli piala, piagam dan hadiah untuk dirinya sendiri. Nasib guru  honorer sejawatnya tak dipedulikan.

"Saran saya, siapa pun jangan melucu terkait TPG. Siapa saja yang mengungkit TPG terlihat oon atau bloon. Ini amanah undang-undang yang membawa  pesan  luhur hentikan derita guru." 

"Hentikan generasi Oemar Bakri yang menderita puluhan tahun karena gaji rendah. TPG adalah hak guru. Jangan mengganggu hak karena akan terlihat oon," tegas Dudung. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler