Tradisi Mengantar Orang Berangkat Haji dan Titip Doa

Rabu, 22 Juni 2022 – 15:15 WIB
Ilustrasi jemaah haji Indonesia. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com - Haji merupakan rukun Islam yang terakhir. Namun, tidak semua orang bisa menunaikan ibadah haji, karena dalam pelaksanaannya, ibadah haji membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Di Indonesia, setiap musim haji pasti disambut meriah baik oleh orang yang hendak melaksanakannya atau bagi tetangga dan sanak saudara sekitarnya.

BACA JUGA: 5 Penyebab Munculnya Bisul di Sekitar Ms V, Ladies Harap Waspada, ya!

Mereka berbondong-bondong rela mengantarkan tetangga atau saudaranya yang hendak berangkat dengan meriah, hanya untuk sekedar melepas kerinduan karena akan ditinggal selama beberapa hari di tanah suci atau demi menitipkan doa.

Para ulama pernah menyinggung hal ini, di antaranya adalah Syekh Abu Bakr al-Ajurriy dari kalangan Madzhab Hanbali mengatakan tradisi mengantar orang berangkat haji dan menitipkan doa termasuk sesuatu yang dianjurkan.

BACA JUGA: Lulusan Pesantren Bingung Cari Kerja? Jangan Khawatir, Ini Solusinya

Syaikh Abu Bakr al-Ajurry menuturkan tentang kesunahan mengantar orang haji dan menitipkan juga meminta untuk mendoakannya. Imam Ahmad pernah mengantar ibunya untuk haji.

Tradisi mengantarkan orang yang hendak bepergian haji ini sebenarnya sudah berlaku di masa Rasulullah SAW di tempat yang bernama Tsaniyyatul Wada'.

BACA JUGA: Tafsir Mimpi: Melihat Diri Sendiri Meninggal, Pertanda Apa?

Di tempat ini juga dulu beliau pernah ditunggu oleh para sahabat ketika datang berperang. Seperti yang tertera dalam kitab Syarh An-Nawawi alal Muslim, juz13 halaman 14.

Adapun Tsaniatul Wada' adalah tempat samping Madinah, dinamakan begitu karena orang yang keluar dari Madinah itu berjalan bersama orang-orang yang ditinggalkannya (untuk mengantar).

Bahkan secara khusus dijelaskan dalam kitab Syarh Shahih Al-Bukhari karya Imam Ibnu Bathal, juz 5 halaman 241 bahwa tempat tersebut menjadi tempat para sahabat mengantarkan jamaah haji.

Dinamakan Tsaniatul Wada' karena para sahabat mengantarkan orang yang berhaji dan berperang dan menitipkan kepada mereka (doa).

Maka yang terpenting adalah saat mengantar orang yang berangkat haji adalah menitipkan doa agar kita didoakan di tanah suci.

Terlebih, Makkah dan Madinah merupakan tempat yabg diberkahi dan insyaallah doa yang dipanjatkan di sana juga mustajabah.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler