Tradisi Negatif Saham Terus Berlanjut

Selasa, 14 Juni 2011 – 03:54 WIB

JAKARTA - Awal buruk menandai kiprah indeks harga saham gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek IndonesiaItu setelah indeks finis dengan terkoreksi 1,03 persen

BACA JUGA: Menteri BUMN Persilakan Pemda Bentuk Konsorsium

Fakta itu sekaligus melanjutkan tradisi negatif Indeks sepanjang tiga hari perdagangan terakhir
"Ironis indeks terpangkas di tengah forum ekonomi dunia yang diselenggarakan di Jakarta," ungkap Satrio Utomo, Analis Universal Broker Securities, di Jakarta, Senin (13/6)

BACA JUGA: UU Penyiaran Dilanggar, Bapepam LK Diminta Menahan Diri



Meski begitu, koreksi tersebut merupakan akumulasi pelaku pasar untuk mendapatkan gain setelah indeks bergerak naik signifikan pada bulan lalu
Sebentar lagi, indeks akan kembali bergerak impresif

BACA JUGA: Bapepam Terbitkan Izin WPPE

"Ya, pada kuartal dua kembali mencatatkan "new hight" setelah terkoreksi," imbuhnya.

Satrio melanjutkan, saham-saham berkapitalisasi besar macam saham Astra International, Gudang Garam dan Indo Tambangraya bergerak melemahIni yang menyumbang atas tumbangnya indeks

Di samping itu, pelambatan ekonomi AS memicu pelaku pasar di bursa global termasuk dalam negeri mengambil posisi ambil untung (profit taking)Dan, pelaku pasar asing mengambil posisi jualMereka tercatat melepas saham senilai Rp 55,008 miliar"Hari ini pun, indeks masih akan dilanda aksi profit taking dan belum terangkat dari jurang koreksi," jelasnya.

Indeks akan bergerak dikisaran Support 3.720 dan resistence 3.770Sejumlah saham unggulan belum ada tanda-tanda balik arah"Kami perkirakan tekanan indeks hari ini akan sedikit mereda," tambah Purwoko Sartono, Reserch Analyst Panin Sekuritas

Meski demikian, minimnya sentimen positif membuat indeks tidak akan bergerak terlalu jauhInvestor asing juga terindikasi memilih mengamankan portofolio sehubungan dengan data makro ekonomi di bawah ekspektasiKisaran support-resistance hari ini 3.722-3.763.

Menyudahi perdagangan Senin (13/6), indeks anjlok 38,89 poin (1,03 persen) ke posisi 3.748,76Indeks LQ45 juga turun 6,81 poin (1,02 persen) ke level 663,21 poinTransaksi perdagangan berlangsung kurang semarak dengan frekuensi 107.895 kali, pada volume 4,302 miliar senilai Rp 3,064 triliunSaham yang tertekan mendominasi sebanyak 211 saham, 37 saham naik, dan 75 saham tidak bergerak.

Sementara, tercatat Saham-saham yang bergerak melemah diantaranya, Bhakti Investama (BHIT) turun Rp 10 ke Rp 225, bumi Resouces (BUMI) turun Rp 100 ke Rp 56.400, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 50 ke Rp 6.250(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibobol Karyawan, Bank NTB Merugi Rp1,4 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler