Tragedi Kudatali Berperan Membentuk Karakter Puan Maharani

Rabu, 27 Juli 2022 – 16:17 WIB
Puan Maharani berorasi di Lapangan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah pada 23 Mei 2010. Foto: Dok Puan Maharani

jpnn.com, JAKARTA - Tragedi kerusuhan dua puluh tujuh juli (Kudatuli) meninggalkan kesan mendalam bagi Puan Maharani.

Puan saat itu masih belia dan duduk di bangku kuliah, tetapi sudah aktif mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam berbagai aktivitas politik.

BACA JUGA: Kasus Kudatuli Sulit Selesai Jika Komnas HAM Tak Berperan

Puan menceritakan, saat peristiwa Kudatuli, dia dan Megawati sudah nyaris hendak berangkat ke kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro begitu mengetahui adanya sekelompok massa yang akan datang untuk mengambil alih kantor.

"Ibu saya bilang, ayo siap siap kita ke Diponegoro. Saya sudah siap tiba-tiba ditelepon lagi," kata Puan dalam keterangannya, Rabu (27/7).

BACA JUGA: Ibu Brigadir J Menangis Histeris: Di Mana Kamu Putri, Kata Kamu Mau Menjaga Anak Kita

Puan menyebutkan dirinya bersama sang ibu mendapat kabar bahwa situasi di Jalan Diponegoro makin genting sehingga diminta untuk menunggu.

“Menit per menit itu semuanya laporan ke ibu saya. Sekarang ada beberapa truk yang mendekati DPP Diponegoro. Semua sudah turun berpakaian hitam-hitam. Sampai akhirnya terjadi peristiwa penyerangan, penyerbuan, pembakaran, dan sebagainya," lanjutnya.

BACA JUGA: Lihat Baik-Baik, Pria Tanpa Masker Ini Lagi Dicari Polisi, Waspada

Tidak lama kemudian, Puan menyaksikan banyak korban dari upaya pengambilalihan secara paksa kantor DPP PDI dalam keadaan luka parah dibawa ke rumahnya di Kebagusan.

"Rumah sudah kayak tempat pengungsian," kenang Puan.

Puan mengakui awalnya panik melihat banyaknya orang yang berdatangan ke rumahnya dengan kondisi luka-luka. 

Namun, akhirnya sejumlah dokter turut mengobati para korban luka.

"Akhirnya ada simpatisan yang dokter datang kesitu ngobatin mereka," kata Puan.

Ketua DPR RI itu juga menyebutkan selama kondisi genting itu, dirinya diberi tugas khusus untuk menyiapkan makanan bagi para simpatisan.

"Masak apa yang cepat untuk orang sebanyak ini. Kami kan punya peralatan kecil," kata Puan.

"Alhamdulilah tanpa diminta banyak orang yang menyumbang, dari siapa-siapa saya juga enggak tahu," ucapnya. 

Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pun menilai peristiwa Kudatuli ini adalah berperan menggembleng dan membentuk dirinya hingga ia menjadi menteri hingga Ketua DPR RI. 

BACA JUGA: Jeritan Hati Ibu Brigadir J yang Meminta Jawaban, Semoga Istri Ferdy Sambo Mendengar

"Kalau orang yang enggak tau dipikir Puan itu enak aja, enggak pernah susah hidupnya, cucunya Soekarno anaknya Megawati, dua-duanya pernah jadi presiden. Namun, ini sekelumit cerita yang orang juga banyak tidak tahu," kata Puan.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler