Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemerintah Harus Evaluasi Kegiatan Wisata Siswa

Rabu, 15 Mei 2024 – 16:19 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih (ANTARA/HO-Humas DPR).

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah diminta segera mengevaluasi secara menyeluruh seluruh kegiatan wisata para siswa yang diselenggarakan sekolah, menyusul terjadinya tragedi SMK Lingga Kencana.

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih evaluasi perlu melihat tujuan dan manfaat dari kegiatan dimaksud.

BACA JUGA: DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Perekonomian tak Terganggu

"Perlu evaluasi menyeluruh mengenai tujuan, manfaat dan kelayakan program yang sudah menjadi agenda tahunan di sekolah tersebut,” ujar Fikri dalam keterangannya, Rabu (15/5).

Dia menyampaikan hal tersebut merespons kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok, Jawa Barat.

BACA JUGA: DPR RI Bakal Menyelesaikan 43 RUU yang Masih Dibahas di Tingkat I

Bus mengalami kecelakaan di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5).

Kecelakaan mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka.

BACA JUGA: DPR Kembali Gelar Masa Sidang Setelah Sebulan Reses

“Kami menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban dan mendesak pihak yang bertanggung jawab dihukum sesuai dengan perundangan yang berlaku,” ucapnya.

Dia juga meminta pemerintah pusat dan daerah mengevaluasi kegiatan studi tur agar lebih terarah dan sesuai dengan asas, tujuan dan kemanfaatan dalam pendidikan para siswa.

“Misalnya, perjalanan tur ke museum, pusat konservasi alam atau instansi yang memberi edukasi dalam bidang-bidang tertentu,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan studi tur yang bertujuan ke lokasi yang jauh, bahkan hingga lintas provinsi atau pulau sebaiknya ditinjau ulang.

“Kegiatan ini tentu berbiaya besar dan bisa memberatkan bagi orang tua/wali siswa, kemudian ada faktor kelayakan dan keamanan yang harus dipenuhi dalam perjalanan tur jarak jauh tersebut,” katanya.

Dia menilai bahwa kegiatan studi tur yang dilakukan di dalam kota sedianya dapat menjadi opsi yang terbaik, di samping biayanya lebih murah dan waktu tempuhnya lebih singkat.

“Tentu disesuaikan dengan tujuan dan manfaat yang mau diambil karena kemungkinan besar masih banyak potensi di sekitar kota atau kabupaten sesuai domisili sekolah yang dapat menambah wawasan bagi siswa,” ucapnya.

Menurut dia kegiatan studi tur dalam kota juga dapat membantu meningkatkan perekonomian usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah asal/domisili sekolah tersebut.

“Wawasan siswa juga tetap diperkaya melalui pengenalan potensi alam, ekonomi, sosial dan budaya di daerahnya sendiri," katanya. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler