jpnn.com - BATAM - Sorang pria 40 tahun di Komplek Jaya Putra Blok C1 nomor 1 atau tepatnya Ruko PT. NES Travel, Batam, Kepulauan Riau, ditemukan tewas gantung diri menggunakan kabel antena TV, Minggu (4/9) pagi.
Kematian Dedi Faisal, pertama kali diketahui keponakannya, Ratna Sari. Pagi itu, Ratna hendak membuka kantor, namun tak mendapatkan jawaban dari Dedi. Dedi diketahui menempati kantor travel tersebut.
BACA JUGA: Usai Bikin 10 Rumah Terbakar, Pak Hadi Tertawa Tanpa Dosa
“Biasanya setiap pagi yang membuka pintu om (Dedi). Pintu terkunci dari dalam, tetapi didobrak beberapa kali tidak ada jawaban,” ujar Sari seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (5/9).
Tak mendapatkan jawaban dari Dedi, Sari langsung menuju Seipanas atau kediaman pamannya, Herizal. Tujuannya mengambil duplikat kunci pintu ruko tersebut.
BACA JUGA: 3 Penyebab Utama Perekaman e-KTP Amburadul
“Tapi duplikat kuncinya tak ada. Jadi saya balik lagi ke ruko. Ternyata kunci ruko, tergantung di pintu,” terang warga Tiban Indah Permai, Sekupang ini.
Sari menjelaskan ia terpaksa mendobrak pintu ruko untuk mendapatkan kunci. Hingga akhirnya, ia menemukan Dedi tewas tergantung di tengah ruangan.
BACA JUGA: Pasangan Bukan Suami Istri Ngamar, Pas Digerebek, Eng.. Ing.. Eng...
“Pintunya saya congkel pakai kunci motor. Lalu saat berjalan ke belakang, om sudah tergantung,” jelasnya.
Menurut Sari, pamannya tersebut tak mempunyai masalah maupun riwayat sakit. Namun, sehari sebelum kematiannya, Dedi pamit untuk nongkrong bersama rekannya.
“Om itu orangnya senang-senang saja. Tidak ada masalah,” kata wanita 20 tahun ini.
Dia menjelaskan, pamannya menempati ruko tersebut pada bulan Agustus lalu. Dedi diketahui baru saja bebas dari Lapas Klas IIA Barelang karena tersandung kasus narkotika.
“Hukumannya enam tahun dan baru bebas. Dia sudah cerai dan memiliki tiga anak,” pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Batuampar, AKP Kahardari membenarkan tewasnya Dedi. Dari pemeriksaan sementara, jasad Dedi tak ditemukan tanda kekerasan.
“Dugaan memang bunuh diri dan ditubuhnya tidak ada tanda kekerasan,” tegasnya.
Kahardani menambahkan saat ini jasad Dedi dievakuasi menuju RS Bhayangkara Polda Kepri untuk menjalani autopsi. “Untuk kepastiannya kita tunggu hasil autopsi,” pungkasnya. (opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelang Jabatan, Puluhan Pejabat Bertarung Agar Pindah ke Pemda Ini
Redaktur : Tim Redaksi