Tragis, Kakek Ini Tewas Terbakar Bersama Kambingnya

Rabu, 28 Januari 2015 – 09:54 WIB

jpnn.com - UNGARAN – Nasib tragis dialami kakek 60 tahun, Partun. Warga Dusun Gendurit, Semarang, Jateng itu ditemukan tewas di kandang kambingnya. Lokasi kejadian perkara persisnya berada di tengah hutan Ungaran Timur, di Petak 20 hutan Perhutani. Pnyebabnya, diduga korban membuat perapian untuk mengusir nyamuk di sekitaran kandang kambing dan dan akhirnya malah ikut terbakar.

Berdasarkan kesaksian warga sekitar, Sudiono (45), saat itu, Minggu (25/1) petang, dirinya bersama dengan beberapa warga lain nongkrong di hutan. Tak lama terdengar teriakan yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Kemudian Sudiono dan warga lainnya mencari sumber teriakan itu. Akhirnya mengarah ke kandang kambing yang berada di petak 20 hutan Perhutani.

BACA JUGA: Modus Arisan Online yang Meraup Investasi Rp 10 Miliar

"Jaraknya cukup jauh dari kami nongkrong, jadi kami tidak bisa menjangkau cepat," katanya dilansir Jateng Pos (Grup JPNN.com).

Tiba di lokasi kandang kambing berada, terlihat Partun dalam kondisi tidak berdaya. Dia mengalami luka bakar di sebagian besar tubuhnya. Tidak diketahui pasti, pada saat kejadian, apakah Partun dalam kondisi tertidur atau sedang terbangun.

BACA JUGA: Pemred Fokus Lampung Ditembak Karena Gencar Beritakan Kasus Korupsi

"Diduga korban terbakar setelah atap kandang juga terbakar,” kata warga RT 10 RW 1 Kawengen, Ungaran Timur itu.

Upaya warga untuk menyelamatkan Partun tidak berhasil. Tidak berselang lama setelah berhasil dikeluarkan dari kandang kambing, Partun menghembuskan napas terakhirnya. Dia mati bersama beberapa kambingnya di kandang. Oleh warga, jenazah Partun langsung dibawa pulang ke rumahnya.

BACA JUGA: Pelapor Minta Sekda Terdakwa Dibebaskan, Hakim Tersenyum

"Setelah kita tarik ternyata korban meninggal dunia. Luka bakarnya memang parah,” ujarnya.

Anggota Polsekta Ungaran dan Unit Indentifikasi Polres Semarang yang mendapat laporan pun bergegas menuju rumah duka. Dari hasil identifikasi diketahui bahwa korban meninggal karena mengalami luka bakar lebih dari 60 persen.

Kapolsekta Ungaran, Kompol Sulistyo menyatakan keluarga telah menerima musibah ini, sehingga polisi tidak melakukan otopsi.

"Kejadian kebakaran ini murni kecelakaan. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga pun telah menerima musibah ini. Berdasarakan penyidikan, korban terbakar karena membuat perapian untuk mengusir nyamuk," katanya.(dni/saf/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Curhat Anak yang Dipaksa Ibunya Jadi Wanita Penghibur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler