jpnn.com, CIANJUR - Seorang santriwati di Pondok Pesantren Al Ikhlas di Kampung Cimuncang, Desa Mekarsari, Cikalongkulon, Cianjur, Jawa Barat, mengalami nasib tragis.
Aura Reksa Amalia (12) tewas tertimpa tembok penahan tanah (TPT) yang ambruk.
BACA JUGA: Terungkap, Herry Wirawan Sekap 13 Santriwati yang Dinodai Agar Tidak Lapor Polisi
BPBD Cianjur menilai kejadian tersebut akibat kelalaian, bukan karena bencana alam.
Menurut Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Labis, korban saat kejadian sedang menjemur pakaian.
BACA JUGA: Santriwati Korban Pencabulan Minta Herry Wirawan Dihukum Mati
Posisinya membelakangi TPT yang ada di lingkungan pondok pesantren tersebut.
Tiba-tiba saja tembok tersebut ambruk dan langsung menimpa tubuh korban.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Bilang Begini Soal Omicron, Sebut 3 Tempat
"Laporan yang kami dapatkan korban sedang menjemur pakaian dan langsung tertimpa TPT yang diduga tidak kuat menahan beban."
"Kasus ini terjadi karena kelalaian pemilik yang tidak memperhatikan kekuatan tembok dan bukan karena bencana alam," katanya.
Pihaknya mengimbau agar warga dan pemilik bangunan lebih berhati-hati serta selalu memastikan bangunan atau tembok bangunan dalam kondisi layak.
Karena beberapa kejadian sempat dilaporkan, meski tidak sampai menelan korban jiwa.
"Kami berharap ini menjadi contoh bagi warga lain untuk rajin dan rutin melihat kondisi bangunan baik tembok pagar penahan tanah atau bangunan rumah."
"Kami berharap tidak terjadi lagi hal yang sama selama ini menjadi perhatian semua pihak," katanya.
Sementara keterangan saksi mata, tembok penahan tanah di lingkungan ponpes tersebut sudah berumur tua dan kondisinya rawan ambruk.
Bahkan, beberapa kali warga memberikan peringatan agar anak-anak dan santri tidak bermain atau beraktivitas di lokasi.
"Kami sudah sering memperingatkan agar anak-anak atau santri tidak bermain di dekat TPT."
"karena sudah mulai terlihat goyah dan akhirnya ambruk. Tidak ada yang menyangka kalau tembok itu akan ambruk karena tidak ada hujan atau angin," kata warga sekitar, Wawan.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang