jpnn.com, JAKARTA SELATAN - PT Trakindo Utama (Trakindo) sebagai penyedia solusi alat berat Caterpillar di Indonesia terus mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri.
Langkah itu mereka lakukan untuk mencari solusi terbaik bagi industri agar bisa terus berkembang di era disrupsi.
BACA JUGA: Trakindo Innovakids 2023 Wadah Memotivasi Siswa dan Guru, Inovator Masa DepanÂ
Chief Administration Officer Trakindo, Yulia Yasmina mengatakan sejalan dengan komitmen Advancing You Forward untuk mendukung peningkatan produktivitas pelanggan, Trakindo senantiasa berupaya memajukan kemampuan dan kinerja para pemangku kepentingan, baik pelanggan, karyawan maupun masyarakat demi mencapai tujuan dan kesuksesan jangka panjang, khususnya di era disrupsi teknologi ini.
“Kami menyadari perkembangan teknologi ini tidak hanya berpotensi luar biasa dalam merombak industri, tapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, meliputi digital economy, big data, robotic, hingga artificial intelligence," kata Yulia pada acara Bincang PERSpektif bertema “Transformasi Digital untuk Performa Bisnis Optimal” di Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
BACA JUGA: 2022 Trakindo Panen Penghargaan, Ini Daftarnya, Luar Biasa
Dia menambahkan pihaknya akan terus andil dalam mencari solusi terbaik bagi industri agar terus berkembang.
Salah satunya Trakindo mengembangkan aplikasi THRU untuk memudahkan pengguna dalam hal bertransaksi ataupun maintence kendaraan beratnya.
BACA JUGA: Trakindo Volunteers Mengajar SD dan SMP, Fokus Pada Transformasi Digital
Dia menjelaskan aplikasi THRU hadir sebagai One Stop Solution Apps yang memberikan kemudahan bagi lebih dari 7.800 karyawan Trakindo yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Sehingga dapat dengan mudah mengakses keperluan administrasi hanya melalui ponselnya," ungkap Yulia.
Aplikasi tersebut berfokus pada tiga aspek utama, yaitu digital solution, connectivity, dan productivity.
E-commerce, Trakindo menghadirkan Parts.cat.com untuk penjualan suku cadang resmi Caterpillar yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan di Indonesia.
Sementara itu, COO & Co-founder Corporate Innovation Asia Consulting (CIAS) M. Taufik Mardian mengatakan transformasi digital memiliki peran yang sangat krusial bagi perusahaan di tengah era disrupsi teknologi untuk bersaing dan menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan.
Riset dari Boston Consulting Group mengungkapkan bahwa 70 persen transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan tidak mencapai tujuannya, atau bisa dibilang gagal.
“Kami semua menyadari bahwa memulai transformasi digital bukanlah hal yang mudah. Peran manajemen sangatlah krusial, terutama dalam membangun pemahaman, sekaligus meningkatkan keterlibatan karyawan agar tujuan transformasi digital bisa tercapai,” ucap Taufik.
Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Etot Listyono mengapresiasi langkah Trakindo yang sudah mulai fokus ke transformasi digital.
Berdasarkan hasil survei internal PAABI, terungkap 100 persen responden PAABI setuju penerapan transformasi digital berbanding lurus dengan performa bisnis perusahaan.
Sebanyak 77 persen transformasi digital yang dilakukan perusahaan tersebut meliputi kebutuhan internal dan eksternal.
Meski sudah melakukan transformasi digital, hanya 54 persen responden yang berhasil, sedangkan 46 persen responden mengakui bahwa transformasi digital belum diimplementasikan secara maksimal dalam perusahaan.
Alasannya beragam, penerapannya masih baru dilakukan dan terbatasnya infrastruktur di remote area.
“Kami senantiasa berupaya untuk mendorong para anggota untuk terus dapat beradaptasi dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat memberikan value yang positif bagi peningkatan performa bisnis perusahaan,” ungkap Etot. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Generasi Trakindo SMP Dukung Penerapan Kurikulum Merdeka
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian