BACA JUGA: 2012, Garuda Buka Rute ke Tiga Negara
Sebagai salah satu perusahaan transportasi laut, perseroan membutuhkan dana segar untuk melancarkan pengembangan dan penetrasi pasar tahun depan.”Untuk kebutuhan pendanaan pengembangan bisnis perkapalan yang menjadi ruh pendapatan,” ungkap Antony Kristanto, Dirut HD Capital, selaku penasihat keuangan TRAM
BACA JUGA: Akuisisi Saham MNC, Saban Capital Bikin TV Berbayar
Pematangan rencana itu dibutuhkan agar pelaksanaannya tidak meleset dari target”Denger-denger perseroan membutuhkan dana segar senilai USD 400-600 juta
BACA JUGA: Honda Investasi Rp 104 M untuk Produksi 200 Ribu Skutik
Itu juga baru sebatas kajian awal,” imbuh Antony.Menurutnya, kemungkinan besar dana rights issue akan digunakan untuk kelanjutan proyek pengapalan kargo gas alam cair (LNG) yang baru didapatkan perseroanMaklum, manajemen baru melakukan MoU, setelah memenangkan tender LNG”Ada juga kemungkinan opsi pinjaman perbankan selain rights issue,” tandasnya.
Memang TRAM baru mengantongi kontrak transportasi liquid natural gas (LNG) bernilai USD 200 jutaKontrak itu didapat dari PT Nusantara Regas, perusahaan patungan antara PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS)Sementara guna menjalankan kontrak itu TRAM menggandeng Mitsui dan mendirikan Hanochem yang merupakan perusahaan patungan.
Hanochem nantinya akan menjalankan kontrak transportasi LNG tersebutTRAM menjadi pemilik mayoritas Hanochem dengan menguasai 51 persen saham.
Selain itu, penerapan azas cabotage menjadi alasan lain dibentuknya perusahaan patunganHal-ihwal azas cabotage tertuang dalam PP no21 tahun 2011Regulasi itu mewajibkan seluruh kapal asing yang melintasi perairan Indonesia harus berbendera Indonesia.
Rencananya, TRAM akan menggunakan kapal bernama LNG Aquarius dengan kapasitas 126.350 cubic meter (CBM) untuk pengangkutanLNG Aquarius termasuk kapal kategori C yang dilakukan untuk menunjang aktivitas pertambangan lepas pantai(far/vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mal di Jakarta Beradu Cantik
Redaktur : Tim Redaksi