jpnn.com, BALIKPAPAN - Tren transaksi nontunai melalui kliring di Balikpapan selama Ramadan menunjukkan penurunan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan mencatat, transaksi nontunai mengalami penurunan pada Juni dibanding Mei.
BACA JUGA: Ekspor Rendah, BI Koreksi Pertumbuhan Ekonomi
Tidak tanggung-tanggung, penurunannya mencapai 56 persen.
Nilai transaksi via kliring penyerahan pada Mei lalu ini sebesar Rp 526,2 miliar dengan jumlah 18.192 warkat.
BACA JUGA: Sambut Lebaran, BI Malut Siapkan Rp 700 Miliar
Sedangkan kliring pengembalian sebesar Rp 23,2 miliar, 557 warkat.
Selama Juni ini, kliring penyerahan Rp 230,5 miliar dengan total 8.766 warkat. Kliring pengembalian mencapai Rp 11,7 miliar dengan total 258 warkat.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, BI Mesti Perbanyak Tempat Penukaran Uang
Manajer Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan KPw-BI Balikpapan Andi Adityaning Palupi mengatakan, untuk transaksi nontunai melalui kliring terlihat menurun pada Ramadan ini.
Tidak hanya transaksi nontunai melalui kliring, volume transaksi kliring juga mengalami penurunan.
Tercatat transaksi kliring penyerahan hanya sekitar 8.766 lembar (warkat).
Penurunan nilai transaksi non tunai via kliring bisa jadi disebabkan faktor seasonal. Biasanya hari raya besar, transaksi via kliring menurun.
Kondisi tersebut ditengarai terjadi lantaran kebutuhan dan penggunaan uang kartal yang meningkat signifikan berlanjut pada Ramadan hingga Lebaran mendatang.
Sebelumnya, BI bersama instansi pemerintah lainnya terus berupaya menggenjot transaksi non tunai melalui Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT).
Gerakan itu diwujudkan dalam bentuk sosialisasi penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) ke kalangan pemerintahan dan sebagainya.
Data yang dihimpun Kaltim Post dari bank sentral, transaksi nontunai melalui kliring tiap bulannya fluktuasi.
Paling tinggi terjadi pada Januari lalu. Baik kliring penyerahan dan pengembalian tercatat Rp 691 miliar.
Sementara itu, peredaran uang kartal hingga Mei mencapai Rp 406 miliar untuk outflow dan Rp 238 miliar untuk inflow.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan menjelang Lebaran kebutuhan uang akan meningkat.
Selama tiga tahun terakhir, rata-rata kebutuhan uang di kota minyak selama Ramadan menjelang Lebaran adalah Rp 1,54 triliun. (aji/lhl/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Bank Jerman, BPD Perkuat Kredit Mikro
Redaktur & Reporter : Ragil