jpnn.com, SURABAYA - Program transaksi nontunai yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) dirasakan menguntungkan perusahaan telekomunikasi, salah satunya Telkomsel.
Perusahaan pelat merah itu menargetkan peningkatan T-cash sekitar Rp 5 juta di Jawa, Bali, dan Nusra sedangkan target nasional sebesar Rp 15 juta sampai dengan akhir tahun 2017 ini.
BACA JUGA: Operator Berlomba Tambah Kapasitas saat Lebaran
Saat ini penggunaan T-cash di Jatim, bali, dan Nusra baru sekitar Rp 1,5 juta.
General Manager PT Telkomsel Jawa, Bali, Nusa Tenggara mengatakan untuk mencapai target itu, Telkomsel tidak hanya melakukan pelayanan ke pasar dan ritel modern, namun juga ekspansi ke pasar tradisional.
BACA JUGA: Telkomsel Desak Pemerintah Buka Tender Jaringan
“Kami optimistis mencapai target. Makanya, kami siasati dengan kerja sama dengan komunitas-komunitas yang besar seperti di pasar tradisional,” jelas Zulfikar seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (8/7).
Salah satunya, lanjut dia, yakni di Pasar Gedangan yang sudah ada 700 kios menggunakan T-cash.
BACA JUGA: Telkomsel Minta Pemerintah Buka Tender Frekuensi 1.800 MHz
Ditargetkan, pada bulan Agustus maupun September akan ekspansi ke berbagai pasar tradisional untuk penarikan retribusi pasar online.
“Lalu kami juga berencana akan mengembangkan penerapan online untuk pajak yang lain, seperti pajak rumah makan dan lainlain. Ke depan kami sedang jajaki semuanya,” ujar dia.
Disinggung akan ekspansi ke pembayaran tol, Zulfikar mengatakan, sebenarnya sudah ada rencana tersebut.
Namun, biasanya tol yang beberapa dikuasai oleh perusahaan swasta akan memilih perbankan daripada perusahaan telekomunikasi. (han/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manjakan Wisatawan dengan Aplikasi Halal Tourism Pesona Lombok Sumbawa
Redaktur : Tim Redaksi